Tarian Rodat Dusun Tanjung Tayan Hilir "Pukau" Pengunjung MTQ

Tarian Rodat Dusun Tanjung Tayan Hilir “Pukau” Pengunjung MTQ


FOTO : penampilan group Rodat Dusun Tanjung, Desa Pedalaman, Kecamatan Tayan Hilir (Ist)

SANGGAU – RADARKALBAR.COM

PENAMPILAN group Rodat Al-Barokah, Dusun Tanjung, Desa Pedalaman, Kecamatan Tayan Hilir sukses “memukau” pengunjung MTQ ke – XXXI, pada Selasa (14/6/2023) malam.

Sepuluh wanita dewasa dan beberapa anak-anak terlihat menari kompak, dengan diiringi lantunan salawat serta tabuhan dari alat musik rebana ini.

Tarian Rodat ini, tak seperti menari biasanya. Para penari Rodat hanya dengan posisi kaki menekuk ke belakang, atau seperti bersimpuh.

Kemudian dalam tariannya, hanya menggerakkan tangan dengan aneka gaya dengan kompak satu sama lainnya.

Saat tampil itu, group Rodat Dusun Tanjung Tayan Hilir, penarinya mengenakan baju kurung (baju khas Melayu, red).

Sementara, ada kain sarung corak insang, kemudian mengenakan tanjak pada kepala, seakan menambah menarik penampilan para penari ini.

Pertunjukan ini, mendapatkan sambutan hangat dari para pengunjung dan perwakilan kafilah dari 13 kecamatan yang menyaksikan perlombaan pada ajang MTQ tersebut.

Tampilnya, group Rodat Al-Baroqah Dusun Tanjung pada ajang MTQ dengan tuan rumah Kecamatan Kapuas ini, bukanlah dalam rangkaian perlombaan.

Namun, merupakan sebuah pertunjukan kesenian bernuansa Islami kental, yang sudah ada sejak dulu.

“Kita hanya tampil saja. Namun, tidak hanya semata-mata untuk pertunjukkan. Tetapi juga syiar. Karena banyak melantunkan sholawat seirama dengan gerakan tarian,” ungkap pimpinan group Rodat Al-Baroqah Dusun Tanjung, Tayan Hilir, Busran Usman.

Menurut pria yang akrab dengan sapaan Bang Seran ini menambahkan cikal bakal terbentuknya group Rodat Al-Baroqah ini, bermula para keinginan ibu-ibu majelis taqlim setempat. Lantas, membentuklah group Rodat tersebut.

Salah satu tujuannya untuk menyemangati para remaja wanita agar turut melestarikan kesenian Rodat tersebut. Sehingga tidak punah tertelan zaman.

“Ini wahana untuk menggugah para remaja wanita, untuk mau berlatih dan turut melestarikan Rodat ini,” ujarnya.

Kedepan kata Busran, group tersebut akan semakin giat berlatih. Guna untuk melatih kekompakan dan kreasi gaya serta inovasi lainnya.

Rodat merupakan salah satu kesenian tradisional di kalangan umat Islam. Tarian yang dilakukan para rodat memiliki filosofi tersendiri, tidak hanya asal menari.

Nama rodat berasal dari Bahasa Arab dari kata Rodda yang artinya bolak-balik. Para penari itu memang selalu bolak-balik dalam menggerakan tangan, badan serta anggota tubuh lainnya.

Rodat merupakan kesenian yang menggabungkan seni musik rebana, jidor (semacam beduk, red), dan gong dengan tari. Kemudian yang memainkan alat musik tersebut adalah pria. (SrY).

 

Editor : Sery Tayan