Polres
Sanggau –
Kapolres Sanggau AKBP Imam Riyadi SIK MH menghadiri upacara peringatan hari
Kesaktian Pancasila di halaman Kantor Bupati Sanggau, Selasa (1/10).
Sanggau –
Kapolres Sanggau AKBP Imam Riyadi SIK MH menghadiri upacara peringatan hari
Kesaktian Pancasila di halaman Kantor Bupati Sanggau, Selasa (1/10).
Upacara Hari Kesaktian Pancasila
tersebut dipimpin oleh Bupati Sanggau Paolus Hadi S.IP., M.Si. yang turut
hadiri juga Wakil Bupati Sanggau Drs. Yohanes Ontot, M.Si, Pj Sekda Sanggau Ir.
Kukuh Triyatmaka, MM, Kapolres Sanggau AKBP Imam Riyadi SIK MH, Dandim
1204/Sanggau Letkol Inf Gede Setiawan, Anggota TNI-POLRI Sanggau, Pelajar
Sanggau, serta seluruh Pegawai ASN Kabupaten Sanggau.
tersebut dipimpin oleh Bupati Sanggau Paolus Hadi S.IP., M.Si. yang turut
hadiri juga Wakil Bupati Sanggau Drs. Yohanes Ontot, M.Si, Pj Sekda Sanggau Ir.
Kukuh Triyatmaka, MM, Kapolres Sanggau AKBP Imam Riyadi SIK MH, Dandim
1204/Sanggau Letkol Inf Gede Setiawan, Anggota TNI-POLRI Sanggau, Pelajar
Sanggau, serta seluruh Pegawai ASN Kabupaten Sanggau.
Oleh karena itu dengan memperingati
Hari Kesaktian Pancasila, kita nulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang
kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hari Kesaktian Pancasila, kita nulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang
kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagaimana tercatat dalam sejarah,
Hari Kesaktian Pancasila ini erat kaitannya dengan insiden yang dinamakan
gerakan 30 September 1965 (G30S). Insiden ini sendiri masih menjadi perdebatan
para akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif di belakangnya. Namun,
wacana yang berkembang saat itu bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI
mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis. Dengan insiden ini, Partai
Komunis Indonesia pada akhirnya dibubarkan dan dianggap sebagai organisasi
terlarang di bumi pertiwi ini.
Hari Kesaktian Pancasila ini erat kaitannya dengan insiden yang dinamakan
gerakan 30 September 1965 (G30S). Insiden ini sendiri masih menjadi perdebatan
para akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif di belakangnya. Namun,
wacana yang berkembang saat itu bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI
mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis. Dengan insiden ini, Partai
Komunis Indonesia pada akhirnya dibubarkan dan dianggap sebagai organisasi
terlarang di bumi pertiwi ini.
Sebagai akibat dari Gerakan 30
September tersebut menimbulkan korban yang tidak sedikit. Enam Jenderal dan 1 kapten serta beberapa
orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yang berusaha melakukan kudeta. Gejolak
yang timbul akibat G30S ini pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas
militer Indonesia. Pemerintah Orde Baru kemudian menetapakan 30 September
sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September dan 1 Oktober ditetapkan sebagai
Hari Kesaktian Pancasila.
September tersebut menimbulkan korban yang tidak sedikit. Enam Jenderal dan 1 kapten serta beberapa
orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yang berusaha melakukan kudeta. Gejolak
yang timbul akibat G30S ini pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas
militer Indonesia. Pemerintah Orde Baru kemudian menetapakan 30 September
sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September dan 1 Oktober ditetapkan sebagai
Hari Kesaktian Pancasila.
Penulis : Firmansyah Budin
Publish : Humas Polres Sanggau