Raja Sanggau 'Sentil' Pengerjaan Proyek Poros Sanggau - Sungai Tebelian

Raja Sanggau ‘Sentil’ Pengerjaan Proyek Poros Sanggau – Sungai Tebelian


FOTO : salah satu titik, saat pengerjaan pada proyek preservasi poros jalan Sanggau – Sungai Tebelian, Sintang (dok)

Pewarta/editor : Tim liputan/red

SANGGAU – radarkalbar.com

PENGERJAAN pada proyek preservasi poros jalan Sanggau – Sungai Tebelian Kabupaten Sintang dinilai “asal-asalan dan serampangan“.

Pasalnya, mulai dari sisa material berserakan di jalan. Lantas demikian pula peralatan yang digunakan patut dipertanyakan, karena terkesan seadanya.

Padahal sejatinya, jika proyek preservasi berarti pengerjaan meliputi penanganan jalan, berupa pencegahan, perawatan, dan perbaikan yang diperlukan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara optimal melayani lalu-lintas sehingga umur rencana yang ditetapkan dapat tercapai.

Tak ayal, mendapati hal ini, tak tanggung-tanggung Raja Sanggau Pangeran Ratu Surya Negara Drs H Gusti Arman M Si angkat bicara dan mengkritisi pengerjaan proyek yang dialokasikan Kementerian PUPR, dengan pagu dana sebesar Rp 15.893.368,000.00 dan dikerjakan PT Kencana Indah Inti Sejahtera (PT KIIS).

“Bagaimana tidak dibilang asal-asalan paching lubang terkesan tidak sesuai spesifikasi asalnya, maka mengakibatkan batu-batu kerikil dari aspal berhamburan naik keatas. Nah, alatnya juga perlu dipertanyakan seperti seadanya saja. Masak sekelas proyek kementerian, kalau benar pengerjaannya saya rasa tidak seperti itu pastilah rapi, ” ungkapnya.

Diketahui patching aspal adalah metode perbaikan yang dilakukan untuk memperbaiki kerusakan – kerusakan pada badan jalan terutama pada lapisan perkerasan dengan penutup aspal.

Bukan hanya kualitas asalnya saja. Namun, Pria yang akrab disapa Pak Teh ini mempertanyakan cara pengerjaannya yang terkesan asal-asalan dengan bentuk paching tidak persegi. Kemudian peralatan pemadatnya juga hanya menggunakan tamper (mesin pemadat aspal, red).

“Saya rasa kalau aspalnya sampai berhamburan tentunya berpengaruh ke progres pekerjaan. Apakah maksimal atau tidak dengan waktu kontrak yang tertera,” cetusnya.

Raja Sanggau berharap, pihak yang berwenang kiranya dapat menegur pelaksananya.

“Ini kan proyek kementerian bukan kaleng-kaleng, agar dana belasan milyar yang dikucurkan pemerintah dapat benar-benar dinikmati masyarakat, dengan hasil pengerjaan bagus,” tegasnya.

Sejatinya tegas Raja Sanggau, pihaknya sangat mendukung adanya pembangunan yang di wilayah Kabupaten Sanggau. Namun, hendaknya dalam pengerjaan sesuai dengan spesifikasi yang ada.

” Kerjalah yang benar. Jangan jalan yang ada di lubangi. Lalu penambalannya asal-asalan itu sama saja merusak jalan. Kan semestinya memperbaiki,” pungkasnya.