Kunker ke Sanggau, Menteri Nadiem jelaskan pentingnya Kurikulum Merdeka di daerah 3T

Kunker ke Sanggau, Menteri Nadiem jelaskan pentingnya Kurikulum Merdeka di daerah 3T



Sanggau 25-10-2022 (ANTARA) – Pelaksanaan kurikulum merdeka belajar, menjadi salah satu tema yang dibahas dalam diskusi rangkaian kunjungan kerja Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim ke Sanggau, pada Selasa (25/10).

Diskusi cukup panjang ini berlangsung usai peninjauan pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SD Negeri 01 serta SMP Negeri 02 Sanggau.

Dalam diskusi dengan para kepala sekolah di Kabupaten Sanggau, Menteri Nadiem menekankan pentingnya implementasi Kurikulum Merdeka di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) atau di luar kota besar.

“Penerapan Kurikulum Merdeka ini penting diterapkan di luar kota besar, pada perbatasan seperti di Kabupaten Sanggau ini, merupakan daerah terpencil, serta wilayah-wilayah  dengan sosio ekonomi yang rendah,” ucap Menteri Nadiem.

Kesempatan ini, Menteri Nadiem menjelaskan alasan kenapa Kurikulum Merdeka ini penting diterapkan di daerah dengan alasan masing-masing.

Pertama, dalam Kurikulum Merdeka 30 sampai 40 persen materi diringkas agar guru bisa mendalami setiap materi.

Kedua, Kurikulum Merdeka memberikan hak kepada guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa.

“Guru kelas 6 mau mundur ke (materi) kelas 4 boleh, karena tiap anak enggak selalu setara, yang penting ia belajar sesuai levelnya. Jadi guru punya keleluasaan untuk mengulang lagi dan mengejar ketertinggalan,” lanjut Menteri Nadiem.

Ketiga, lanjut Menteri Nadiem, salah satu komponen terbesar dalam Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berbasis projek.

“Dengan Kurikulum Merdeka, anak-anak bisa belajar soal kewirausahaan, belajar toleransi beragama, kebinekaan, iklim dan ramah lingkungan, kebudayaan lokal sambil keluar dari kelas dan melakukan projek,” ucapnya.

Menteri Nadiem menjelaskan Kurikulum Merdeka dapat meringkas materi di sekolah dan guru dapat mengatur pembelajaran dalam satu tahun.

“Nah, misal satu minggu fokus di matematika dan numerasi, sampai matang di situ. Ini memberi ruang agar guru dan murid tidak dibebankan kurikulum yang ‘kejar tayang’,” ucapnya.

Diketahui, Kemendikbudristek terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Hadirnya Kurikulum Merdeka menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar sesuai dengan kebutuhan zaman.

“Dalam Kurikulum Merdeka, siswa tidak hanya dibentuk menjadi cerdas. Namun juga berkarakter sesuai dengan nilai yang tertuang dalam profil Pelajar Pancasila. Nah, untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, pemerintah sudah memberikan fasilitas yang memudahkan sekolah dan guru yang dapat menggunakan bahan-bahan yang tersedia dalam platform Merdeka Mengajar (PMM) maupun mengunduh panduan dan buku-buku teks yang tersedia di laman https://kurikulum.kemdikbud.go.id, ” paparnya.