“Di Kapuas Hulu belum ada travel umrah yang resmi, jamaah mendaftar di Pontianak atau pun daerah lain, kami hanya mengeluarkan rekomendasi untuk mengurus syarat seperti pembuatan paspor dan syarat lainnya,” kata Syahrul, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Senin.
Disampaikan Syahrul, saat ini baru ada 11 orang jamaah yang meminta rekomendasi ke Kemenag Kapuas Hulu dan itu pun pendaftaran keberangkatannya buka dari Kapuas Hulu.
Ada pun persyaratan permohonan rekomendasi pemohon paspor ibadah umrah (PPIU) atau pemohon ibadah haji khusus (PIHK) yaitu permohonan diajukan oleh calon jamaah umrah/haji khusus atau bisa diwakili oleh PPIU/PIHK dengan melampirkan surat kuasa, untuk surat permohonan harus bermeterai.
Lebih lanjut Syahrul menjelaskan harus ada juga surat keterangan PPIU/PIHK atau Kantor cabang PPIU/PIHK yang telah mendapatkan pengesahan dari Kanwil Kemenag provinsi dan ditandatangani oleh pimpinan PPIU/PIHK serta melampirkan daftar nama calon jamaah umrah atau haji.
Selain itu, yang diperlukan juga yaitu fotocopy SK izin operasional PPIU/PIHK yang masih berlaku dan fotocopy jadwal rencana keberangkatan dan kepulangan yang ditandatangani pimpinan PPIU/PIHK, serta fotocopy bukti setoran awal bagi jamaah haji khusus.
Menurut Syahrul, dalam kemudahan yang diberikan oleh Negara Arab Saudi itu berupa karantina dan tes keterangan negatif COVID-19 tidak diperlukan lagi, tetapi tetap harus melaksanakan regulasi yang telah ditetapkan dan juga untuk protokol kesehatan.
“Kita patut bersyukur atas adanya kemudahan dan kebijakan terbaru dari Arab Saudi, dan mudah-mudahan akan segera diselaraskan dengan kebijakan pemerintah Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah umrah,” jelas Syahrul.
Ia pun mengimbau agar umat Islam yang hendak berangkat umrah harus lebih teliti dalam memilih travel yang resmi.
“Bagi yang hendak berangkat umrah pilih lah travel resmi patuhi regulasi yang ada dan selamat beribadah serta kembali ke tanah air dengan selamat,” pesan Syahrul.