Tata cara Penerbitan STR Nakes V.2.0

Masuki Kemarau dan Musim Berladang, Ini Pesan Sekjen DAD Sanggau


radarkalbar.com, SANGGAU- Sekretaris Jenderal Dewan Adat Dayak (Sekjen DAD) Kabupaten Sanggau, Urbanus S Sos mewanti-wanti para pengusaha dan perusahaan atau korporasi agar tidak memanfaatkan situasi untuk membuka lahan secara besar-besaran mengatasnamakan masyarakat.

“Kalau ada oknum pengusaha atau perusahaan yang memanfaatkan situasi ini untuk usaha, dan membuka lahan secara besar-besaran. Ketika terjadi sesuatu kedepannya, maka akan berhadapan dengan kami selaku pengurus DAD. Dan tidak menutup kemungkinan akan berhadapan degan aparat penegak hukum,” tegas pria yang terbilang cukup vocal ini.

Terlepas dari itu, menurut Urbanus, saat ini memasuki kemarau dan musim berladang. Kemudian berdasarkan pantauan BMKG terkait dengan jumlah titik api di Kabupaten Sanggau mulai meningkat. Untuk itu, masyarakat khusunya peladang diimbau agar tetap waspada dan hati-hati dalam membakar lahan.

Kemudian, masyarakat selain diminta menjaga kearifan lokal serta menjaga amanah leluhur dan nenek  masyaramoyang. Khususnya masyarakat adat tetaplah dengan bijak untuk membuka ladang.

Urbanus mengingatkan agar tetap mengacu kepada Peraturan Gubernur Kalbar dan Peraturan Bupati Kabupaten Sanggau yang telah di buat. Tentunya telah berdasarkan kajian-kajian dan pengalaman masyarakat adat tentang kearifan lokal dalam menjaga budaya.

“Selain membuka ladang dengan cara tradisional seperti yang diajarkan oleh para leluhur. Tentunya juga tetap mengacu kepada aturan Peraturan Gubernur dan Peraturan Bupati yang telah dibuat,” ungkapnya.

Menurutnya apa yang telah dibuat oleh pemerintah daerah baik adanya untuk masyarakat. Bahkan aturan tersebut merupakan bentuk keberpihakan pemerintah daerah kepada masyarakat.

“Saya harapkan agar sosialisasi aturan tersebut juga bisa sampai kepada masyarakat agar lebih memahaminya. Dan yang terpenting adalah bagaimana kita membuka ladang agar ketika membakar apinya tidak merembet ke tempat lain,” imbaunya.

Pewarta : Tim liputan.

Editor    : Sery Tayan.