Kukuh Triyatmaka: Dana Tambahan untuk Belanja Tak Terduga Kabupaten Sanggau Rp 97, 4 Miliar

Kukuh Triyatmaka: Dana Tambahan untuk Belanja Tak Terduga Kabupaten Sanggau Rp 97, 4 Miliar



TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU- Sekda Kabupaten Sanggau, Kukuh Triyatmaka menyampaikan bahwa menyikapi SKB dari Kementrian Keuangan dan Mendagri sudah dilakukan tiga kali penyempurnaan APBD sebagai bagian refocusing. 

“Penyempurnaan yang terakhir ini sudah kita lakukan pertanggal 26 Mei kemarin dan sudah dikirim ke Jakarta 27. Sehingga kami sudah mendapatkan yang diminta kemarin penundaan, sekarang Sanggau sudah lepas dari penundaan,”kata Kukuh Triyatmaka, Rabu (10/6/2020).

Saat ini, lanjut Sekda, APBD Sanggau finalnya adalah dari 1.6 Triliun menjadi 1.4 Triliun. Didalamnya ada belanja, belanja kita ini sekarang yang menjadi fokus adalah belanja langsung.

“Ini memang diminta oleh Kementrian bagaimana belanja barang jasa dan modal itu harus dikurangi minimal 35 persen. Kami sudah mampu mengurangi, Jadi total belanja langsung itu kita berkurang Rp 270, 8 Miliar. Dan sekarang proyek-proyek sekarang sudah dilelang, mungkin di bulan Juni – Juli ini sudah selesai tuntas dengan dana yang sudah direfocusing,”ujarnya.

Terkait New Normal, Gubernur Kalbar Lakukan Video Conference Bersama Presiden Jokowi

Kemudian, refocusing itu digeser menjadi dana tak terduga dan sama tentunya karena pengurangan akibat adanya pengurangan transfer dari pusat.

“Jadi selisih dari refocusing tadi akibat adanya dana transfer yang berkurang, kita masih punya dana yang dapat kita geser tadi kurang lebih Rp 97,4 Miliar,”ujar Kukuh Triyatmaka.

“Rp 97, 4 Miliar itu menjadi dana tambahan untuk belanja tak terduga. Belanja tak terduga yang di anggaran murni kita hanya Rp 1 Miliar, sekarang menjadi Rp 98, 4 Miliar. Ini yang digunakan yang diminta refocusing dalam rangka kita mengantisipasi Penanggulangan pandemi Covid-19,” tambahnya.

Sampai hari ini, lanjut Sekda, dari dana total yang Rp 98, 4 Miliar itu sudah diprogramkan kurang lebih untuk penanganan Covid-19 Rp 31 Miliar.

“Dan terdiri dari Dinas Kesehatan sebesar itu kurang lebih Rp 5,7 miliar, Sampai hari ini masih memang penyerapannya dan pertanggungjawabannya masih berjalan ini. Kemudian di RSUD M Th Djaman Sanggau sebesar Rp 8,8 Miliar,”ujarnya.

“Kemudian di BPBD sebesar Rp 2.8 Miliar. Kemudian selisih yang lain itu digunakan di Dinsos untuk bantuan sembako, Progresnya memang saat ini sembako masih berjalan mungkin saat ini berkisar 30 sampai 40 persen. Kurang lebih totalnya Rp 12 Miliar lebih,”tambahnya.