Batik Samer Sanggau raih penghargaan tingkat Kalbar

Batik Samer Sanggau raih penghargaan tingkat Kalbar


Sanggau (ANTARA) – Batik Sabang Merah (Samer) meraih apresiasi dan penghargaan tingkat Provinsi Kalbar, pada dalam lomba desain busana muslim yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalbar.

Capaian ini jelas cukup membanggakan bagi Dekranasda Kabupaten Sanggau.

Sri Kurniawati peserta mewakili   Dekranasda Kabupaten Sanggau yang berhasil meraih juara satu lomba desain pada ajang itu mengungkapkan ihwal dirinya dipercayai untuk mewakili untuk mengikuti lomba desain busana muslim tingkat Provinsi Kalbar yang diselenggarakan pada tanggal 18 Juni 2020 yang lalu.

Baca juga: Lomba desain Batik Kencana BKKBN berhadiah puluhan juta

Untuk proses kegiatannya dimulai dengan membuat desain yang dikumpulkan sebelum pandemi COVID-19. Sedangkan saat kegiatannya  dengan busana yang diperagakan melalui patung.

“Kami menampilkan desain busana muslim kali ini menonjolkan batik khas Kabupaten Sanggau yaitu, Sabang Merah (Samer) dan juga kain tenun khas Kalbar lainnya. Dan berhasil meraih penghargaan saat lomba itu,” ungkapnya.

Ia berharap, untuk para generasi muda yang berkeinginan menjadi desainer atau pun ingin mendesain seperti dirinya agar dapat mengembangkan bakat-bakatnya, terus mencoba dan mengasah kembali kemampuan yang dimiliki.

Baca juga: Pemkot Singkawang – komunitas batik akan gelar Classic to Millennial Performance

Sementara, Ketua Dekranasda Kabupaten Sanggau, Ny Arita Apolina Hadi, S.Pd, M.Si mengungkapkan puji syukur kali ini Dekranasda Kabupaten Sanggau memperoleh apresiasi dan penghargaan tingkat Provinsi Kalbar dalam lomba desain busana muslim yang diselenggarakan oleh Dekranasda Provinsi Kalbar.

“Secara istimewa lembaga Dekranasda Kabupaten Sanggau mengucapkan terima kasih atas dukungan, bantuan, arahan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkop dan UM) yang juga telah berkenan selama ini membina Dekranasda Kabupaten Sanggau. Khususnya berkaitan dengan pengembangan kreativitas baik itu dibidang seni, kuliner dan banyak hal-hal lainnya yang berkaitan dengan kerajinan. Yang juga telah berupaya bekerjasama dengan masyarakat untuk melakukan inovasi terbaik untuk menuju visi dan misi Kabupaten Sanggau yang maju dan terdepan,” ungkapnya.

Arita mengucapkan terimakasih kepada Sri Kurniawati selaku peserta lomba yang sudah berkenan memenuhi keinginan dari Dekranasda Kabupaten Sanggau untuk sebagai peserta lomba desain busana muslim tingkat Provinsi Kalbar.

Baca juga: Pemkot Pontianak berharap kampung batik jadi kawasan ekonomi kreatif
 
“Kami juga ucapkan terimakasih kepada orang tua Sri Kurniawati yang sudah mendukung, mensupport kepada anaknda kami ini untuk berkarya, berkreativitas dalam membawa nama baik Kabupaten Sanggau di tingkat Provinsi Kalbar,” ujarnya.

Kesempatan yang sama, Kepala Dinas Disperindagkop dan UM Kabupaten Sanggau dalam hal ini diwakili Kabid Perindustrian, Sylverter Roy mengatakan selaku pemerintah daerah yang kebetulan secara pembinaan merekat pada Dekranasda Kabupaten Sanggau.

“Memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya terhadap hasil karya lomba desain busana muslim tingkat Provinsi Kalbar. Adapun hasil dari pada lomba ini merupakan hasil dari pada kreasi dan kreativitas anak daerah yang bisa digambarkan bahwa indsutri saat ini sudah mulai mengarah industri kreatif,” jelasnya.

Baca juga: Kota Singkawang punya kampung wisata membatik

Menurut Roy, industri kreatif Kabupaten Sanggau berarti sudah menggambarkan tidak kalah dari daerah lain.

“Adapun maknanya yang menjadi apresiasi kami adalah bagaimana menggabungkan fashion dengan kearifan lokal berupa kain batik Sabang Merah dan motif tenun yang ada di Kalbar. Ini selaras dengan apa yang menjadi cita-cita kami bahwa bagaimana mengangkat nilai atau gambaran tentang kedaerahan kita yang kaya akan motif dan corak,” paparnya.

Selaku pemerintah daerah, lanjut dia, kegiatan-kegiatan seperti ini harus bisa terus kita ikuti. Ini menjadi landasan  untuk berpikir bahwa sudah mulai berangkat dari level yang lebih tinggi dan itu menunjukan bahwa kita siap untuk bersaing di tingkat-tingkat yang lebih tinggi.

Baca juga: Perempuan Sanggau Berlatih Membatik
Baca juga: BUMN Hadir – Kunjungan peserta SMN ke Rumah Batik Beting Pontianak
Baca juga: Indonesia jadi ‘market leader’ kuasai pasar batik dunia