//Diskominfo Sanggau//

Sanggau, Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Sanggau, Drs. Aswin Khatib, M.Si, secara resmi membuka Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kabupaten Sanggau yang berlangsung di Aula Mahoni Hotel Meldy. Acara ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan bahasa daerah serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya bahasa ibu. Senin (7/10/2024).

Dalam sambutannya Aswin Khatib menyatakan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga adat dan budaya seperti ini sejalan dengan visi misi Kabupaten Sanggau untuk mewujudkan seven brand image Sanggau, yaitu Sanggau Budiman, yang berarti Sanggau Berbudaya dan Beriman. Ia menekankan bahwa budaya merupakan bagian penting dari identitas kita.

“Maju atau mundurnya suatu suku bangsa sangat bergantung pada upaya bangsa itu sendiri.” Hal ini menggarisbawahi pentingnya peran masyarakat dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya. Aswin berharap kegiatan yang dilakukan hari ini dapat menjadikan masyarakat hukum adat, khususnya Dayak Hibun, semakin lebih baik.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat. “Peraturan ini memberikan pengakuan, perlindungan, dan penguatan oleh negara terhadap masyarakat adat dan budaya daerah,” jelasnya.

Beliau juga menekankan melalui inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sanggau, pada tahun 2024 telah disetujui Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengembangan, Pembinaan, dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Daerah. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung kebudayaan lokal.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat, Anang Santosa, yang juga hadir dalam acara tersebut, mengatakan pentingnya bahasa ibu dalam menjaga identitas budaya. “Bahasa adalah jiwa suatu bangsa. Melalui festival ini, kita tidak hanya merayakan bahasa ibu, tetapi juga melestarikan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya,” katanya.

Beliau menambahkan dukungan dari pemerintah daerah sangat penting untuk memfasilitasi pengembangan bahasa dan sastra daerah. “Ini adalah langkah nyata untuk memastikan bahwa generasi mendatang tetap terhubung dengan warisan budaya mereka,” tambahnya.

Anang Santosa juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam upaya pelestarian bahasa daerah. “Mari kita bekerja sama dalam menjaga dan mempromosikan bahasa kita. Kegiatan seperti ini adalah fondasi untuk mewujudkan masyarakat yang sadar akan pentingnya budaya dan bahasa,” ajaknya.

Dengan digelarnya Festival Tunas Bahasa Ibu, Kabupaten Sanggau berharap dapat menginspirasi masyarakat untuk terus melestarikan warisan budaya yang ada dan menjadikan bahasa ibu sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari.


Share.
Exit mobile version