TRIBUNPONTIANAK.CO.ID. PONTIANAK – Sejumlah Desa di Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak, Kalimantan Barat dilanda banjir.

Banjir menggenangi daerah tersebut sejak beberapa hari lalu dan hingga hari ini sudah berangsur surut.

Ketua Satgas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar Daniel mengatakan bahwa 13 Desa yang tersebar di 3 Kecamatan di Kabupaten Sanggau terdampak banjir.

Dari jumlah tersebut, 1.866 rumah warga dan 3.777 jiwa warga terdampak.

Cerita Warga Tebedak Ngabang, Rumah Hanyut Diterjang Banjir, Surat Penting Tak Bisa Diselamatkan

Kemudian, di Kabupaten Landak, pada dua desa yakni Desa Engkadu dan Desa Jelimpo terjadi tanah longsor. 

Selanjutnya, 5 desa yang tersebar di 5 Kecamatan di Kabupaten Landak terdampak banjir 

Akibat banjir dan tanah longsor, 875 KK yang terdiri dari 3.421 jiwa terdampak banjir, dan 5 KK mengungsi akibat bencana tersebut. 

“Akibat longsor, ruas jalan Ngabang – Serimbu, lalu ruas jalan Jelimpo sempat tertutup tanah longsor dan pohon tumbang,” ungkapnya.

Saat ini, ia katakan BPBD Provinsi Kalbar sudah menyiapkan tim untuk melakukan kajian cepat ke sejumlah Kabupaten yang terdampak banjir, khususnya di Kabupaten Landak dan Sanggau.

“Saat ini kabupaten Landak dan Sanggau menetapkan status tanggap darurat bencana, yang nanti akan diikuti oleh penetapan status tanggap darurat bencana Batingsor di tingkat Provinsi Kalbar,” ujarnya.

Bhabinkamtibmas Polsek Air Besar Berjibaku Evakuasi Warga Korban Banjir Bandang

Khusus di Landak saat ini ia katakan sudah disiapkan tempat pengungsian yakni di Aula kantor Camat Ngabang.

Tim gabungan dari BPBD, Dinsos, PMI Kab. Landak dan PMI Provinsi Kalbar melakukan kaji cepat dan asesmen di sejumlah desa di Landak yang masih terdampak banjir.

BPBD Provinsi Kalbar menghimbau kepada penanggungjawab lingkungan tingkat RT melaporkan dan mendata warganya yang mengungsi karena rumahnya terendam air kepada Pemerintah Desa, agar Pemerintah Kab dan Provinsi dapat melakukan penanganan lebih optimal.

“Kita berharap pengungsian dapat ditempatkan disalah satu tempat agar dapat ditangani lebih baik. Para pengungsi ini selain perlu masalah logistik, kesehatan mereka juga perlu diperhatikan, itu sebabnya penanggulangan bencana banjir ini dilakukan lintas sektoral termasuk TNI/Polri,” harapnya. 

(*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini




Share.
Exit mobile version