TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sanggau, H Roni Fauzan mengatakan bahwa pada tahun 2023 angka pengangguran terbuka di Kabupaten Sanggau sebanyak 10.372 orang atau 3,86 persen masyarakat usia produktif yang menganggur.

“Peningkatan terjadi sejak tahun 2021 yaitu sebanyak 8.665 orang atau 3,45 persen, dan tahun 2022 naik menjadi 9.907 orang atau 3,67 persen penduduk Sanggau yang menganggur,” katanya, Rabu 26 Juni 2024.

Selain itu, angkatan tenaga kerja di Kabupaten Sanggau juga meningkat. Tahun 2021 sebanyak 241 ribu lebih, 2022 meningkat menjadi 257 ribu lebih dan tahun 2023 sebanyak 268 ribu lebih.

Meningkatnya angka pengangguran terbuka di Kabupaten Sanggau juga berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi yang anjlok di tahun 2023.

“Dari tahun 2022 itu 4,6 persen terjun bebas di tahun 2023 ke 2,04 persen,” jelasnya.

Hingga Saat Ini, Disnakertrans Sanggau Catat 205 Pekerja yang di PHK

Dikatakannya, lapangan pekerjaan di Kabupaten Sanggau tidak seimbang dengan jumlah pencari kerja. Permintaan dan penawaran tenaga kerja tidak imbang.

“Sebenarnya banyak penduduk usia produktif di Sanggau ini yang siap berkerja, namun lapangan pekerjaan ini malah berkurang,” ujarnya.

Roni menjelaskan, jika dibandingkan dengan angka pengangguran di tingkat Provinsi Kalimantan Barat dan secara nasional, Kabupaten Sanggau masih terhitung rendah. Pada tahun 2023, angka pengangguran terbuka ditingkat provinsi diangka 5,05 persen.

“Sanggau termasuk cukup kecil juga, pengangguran terbukanya dilihat dari presentase nya,” jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Sanggau melalui Disnakertrans berupaya menekan angka pengangguran tersebut. Misalnya dengan melakukan sinkronisasi angka penawaran dan permintaan tenaga kerja.

Selain itu juga terus melakukan berbagai pembinaan dan memberikan pelatihan kepada para pencari kerja. Kemudian, memberikan bantuan kepada pencari kerja yang telah dibina.

“Kita berusaha melakukan pelatihan dan pembinaan. Kemudian, kita bantu peralatan kerja bagi yang telah dilatih itu. Jadi mereka yang sudah kita latih kita bantu alatnya, sehingga mereka bisa bekerja. Paling setiap tahun kita latih 42 orang per tahun, tidak terlalu signifikan,” pungkasnya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini




Share.
Exit mobile version