Anggota DPRD Pontianak harap harga minyak goreng normal setelah pengungkapan kasus

Anggota DPRD Pontianak harap harga minyak goreng normal setelah pengungkapan kasus



Pontianak (ANTARA) – Anggota DPRD Kota Pontianak, Zulfydar  Zaidar Mochtar berharap harga minyak goreng kembali normal setelah pengungkapan kasus dan penetapan tersangka kasus ekspor minyak goreng yang melibatkan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan RI dan petinggi perusahaan yang terlibat.

“Saya selaku masyarakat dan anggota DPRD Kota Pontianak berharap, apa yang telah dilakukan Kejagung dengan menetapkan tersangka kepada Dirjen Perdagangan Luar Negeri beserta beberapa orang lainnya mempunyai kaitan dengan minyak sawit berdampak kembali pada harga minyak goreng yang berlaku saat ini,” ujarnya  di Pontianak, Kamis.

Zulfydar menilai bahwa harus ada kajian mendalam terkait ekspor minyak goreng yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan dikaitkan dengan kebutuhan masyarakat.

“Perlu adanya kajian mendalam berkaitan dengan ekspor minyak goreng atau sawit dari produksi di dalam negeri dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian maka perlu adanya penyesuaian harga kembali seperti sebelum terjadi kenaikan harga. Padahal kita salah satu penyumbang kelapa sawit terbesar di dunia namun mengalami krisis minyak goreng,” ucapnya.

Kejagung telah menetapkan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan RI Indrasari Wisnu Wardhana dan petinggi perusahaan sebagai tersangka.

Ia kembali berharap Menteri Perdagangan dapat mengembalikan lagi harga awal minyak goreng sebelum terjadi kenaikan harga seperti sekarang.

“Kembali, dengan temuan Kejaksaan Agung perlu mengkaji secara mendalam dan dapat mengembalikan harga minyak goreng kembali normal bersama Menteri Perdagangan perlu menetapkan kembali harga eceran tetap untuk minyak curah, batas atas minyak goreng premium dan batas atas bawah minyak goreng premium. Sehingga ada patokan masyarakat tidak ada lagi pasar atau produsen mempengaruhi apalagi adanya permainan dari oknum tertentu,” kata dia.

Ia menambahkan dengan terungkapnya kasus ekspor minyak goreng tersebut diharapkan tidak ada lagi permainan minyak goreng yang berdampak pada hajat hidup orang banyak.

“Kelangkaan minyak goreng kemarin sangat berdampak pada masyarakat antrian panjang hingga harga minyak goreng yang tinggi. Ini merupakan masalah yang harus bersama-sama kita atasi. Saya selaku Anggota DPRD Kota Pontianak mendorong dan berharap, harga minyak goreng kembali normal seperti yang lama dan tersedia sehingga masyarakat tidak perlu lagi panik karena kelangkaan minyak goreng,”jelas dia.