Kubu Raya presentasikan program pembangunan kepada panitia PPD 2022

Kubu Raya presentasikan program pembangunan kepada panitia PPD 2022



Pontianak (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mempresentasikan sejumlah program pembangunan termasuk program inovasi “Webgis Kepong Bakol” kepada panitia dan Tim Penilai Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2022 dari Bappenas RI secara virtual.

“Hari ini kita diminta untuk mempresentasikan berbagai program pembangunan daerah kepada panitia dan tim penilai dari Bappenas RI. Alhamdulillah, saat ini kita sudah masuk pada tahap kedua, di mana ada 16 kabupaten/kota yang diseleksi. Semoga setelah ini kita masuk 5 besar dan menjadi yang terbaik,” kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Senin.

Muda menyatakan, saat proses wawancara dan presentasi tersebut, pihaknya menyampaikan berbagai hal mulai dari capaian pertumbuhan ekonomi yang terkait dengan inovasi yang telah dilakukan. Semuanya mengarah kepada bagaimana agar ada percepatan dan peningkatan upaya yang dilakukan Pemkab Kubu Raya yang terhubung dengan inovasi daerah.

Ia mengatakan, Webgis Kepong Bakol suatu inovasi yang sangat bermanfaat dirasakan karena by name, by adress dan by foto, by koordinat, sehingga subjek dan objek lebih valid dan akurat sistem informasinya.

“Ini tentu akan membuat program kita mengarah pada output dari sebuah perencanaan yang menjadi lebih tepat sasaran. Contoh perlindungan sosial, baik kesehatan dan pendidikan, termasuk juga terkait dengan program-program dari Kubu Raya, Kalbar dan pusat, ini bisa lebih tepat sasaran, karena kita menyiapkan sasarannya dahulu, baru menyesuaikan dengan program yang ada,” tuturnya. 

Dampaknya, kata Muda, hal ini akan lebih efektif dan daya serap program juga akan lebih tepat sasaran, karena dana yang digunakan untuk berbagai program yang ada berbasiskan informasi geospasial.

“Saya optimis, dengan Webgis Kepong Bakol yang kita kembangkan ini, bisa membuat semua bisa berdampak serta benar-benar bisa dirasakan dan menghindari berbagai kekeliruan dan kesalahan atau menutup celah-celah hegemoni dalam program yang dijalankan,” katanya.