Target PAD Pemkab Bengkayang Tahun 2022 Rp88 miliar

Target PAD Pemkab Bengkayang Tahun 2022 Rp88 miliar



Pontianak (ANTARA) – Wakil Bupati Bengkayang, Kalimantan Barat, Syamsul Rizal saat sambutan dalam pelantikan Pengurus REI Bengkayang menyampaikan bahwa pihaknya telah menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2022 sebesar Rp88 miliar.

“Dengan adanya REI dan para pengembang perumahan di Bengkayang tentunya membuat harapan untuk mencapai target PAD tersebut bisa terwujud ke depannya,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Selasa.

Baca juga: Realisasi PAD Bengkayang 2015 Hanya Rp39 Miliar

Rizal juga menjelaskan bahwa untuk ijin yang menjadi keluhan perusahaan properti yang tergabung di REI  tentu akan menjadi perhatian, pasalnya dengan banyaknya pengembangan perumahan di Bengkayang potensi juga mendapatkan pendapatan per kapita untuk  menambah pendapatan daerah melalui perijinan dan lainnya.

“Pemda akan mendukung  mendukung segala bentuk kegiatan yang dilakukan asosiasi yang berpotensi dapat membangun Bengkayang menjadi lebih baik ke depannya. Termasuk di antaranya peran REI, yang sejauh ini sebagai pengembang yang dinilai dapat memberikan kontribusi bagi kabupaten Bengkayang,” kata dia. 

Baca juga: Pemkab Bengkayang berupaya membangun kerukunan dan mencegah intoleransi

Menurutnya Pemda Bengkayang bahwa pengembang  harus mengurus dan membereskan berbagai perizinan yang ada.

“Artinya ada berbagai izin, termasuk izin pembangunan yang apabila dipenuhi tentu dapat menjadi pendapatan untuk  daerah,” kata dia.

Baca juga: Legislator Bengkayang dorong Pemkab maksimalkan DAK dan DAU

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPD REI) Kalbar, Muhammad Isnaini menyatakan pada 2021 dari hitungan sementara, REI Kalbar sudah menyumbang kurang lebih  Rp22 miliar  dari BPHTB di seluruh kabupaten atau kota di Kalbar. Untuk Bengkayang sendiri, di tahun 2021 REI setor atau bayar  sebesar Rp5 miliar di tahun ini.

“Kita masih tunggu data dari anggota sampai akhir bulan ini atau paling lama awal Februari mendatang. Karena sampai sekarang baru 74 perusahaan yang baru mendaftar registrasi ulang dan melapor perkembangan pembangunannya. Terhitung ada 100 yang belum),” bebernya.