Dandim Sanggau berganti - ANTARA News Kalimantan Barat

Bupati Sanggau puji kemajuan Paroki Bunut


Sanggau (ANTARA) – Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengungkapkan Paroki Bunut merupakan paroki yang luar bisa kekompakannya karena dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini sudah menunjukkan perubahan yang sangat signifikan dalam pembangunan.

 “Semua ini bisa dilaksanakan adalah berkat kekompakan bersama, terutama swadaya masyarakat yang luar biasa. Saya lihat selama 5 tahun belakangan ini Paroki Bunut menunjukkan kemajuan yang signifikan,” ungkapnya saat meresmikan bangunan aula dan menara lonceng di Paroki Bunut, Minggu (26/1).

Pria yang akrab disapa PH ini berpesan agar gedung aula dan menara lonceng yang sudah diresmikan itu, dipergunakan sesuai fungsinya terutama dalam pembina keimanan masyarakat.

 Menurut PH, keamanan dan kenyamanan bersama untuk terus dijaga, Sanggau Budiman (berbudaya dan beriman) terus juga dipertahankan, keberagaman merupakan seni dalam hidup.

“Hidup sebagai sahabat bagi semua orang sudah sepantasnya kita lakukan. Untuk mewujudkan jiwa yang nasionalis. Sanggau selama ini hidup damai dalam keberagaman. Sehingga mampu mengantar Kabupaten Sanggau meraih penganugerahan salah satu kabupaten berbudaya di Indonesia,” paparnya.

Ditambahkan, semua budaya terus digalakkan, keimanan masyarakat dari setiap agama yang ada terus dibina. Sehingga masyarakat hidup dalam kebaikan, penuh persaudaraan dan bahu membahu mewujudkan pembangunan Sanggau ke arah kemajuan.

Saat seremoni peresmian, para umat Katolik Paroki Santa Maria Bunda Pengharapan (SMBP) Bunut Keuskupan Sanggau, terlihat hikmat mengikuti rangkaian tersebut.

 Untuk pemberkatan bangunan dilakukan oleh Uskup Sanggau Mgr Giulio Mencuccini yang didampingi oleh Pastor Paroki Katedral Edmundus Saebar, Pr dan Pastor Paroki Bunut Richardus Riadi, Pr bersama Leonardus Kupit, Pr.

 Hadir saat itu, Sekda Provinsi Kalbar AL Leysandri, SH beserta istri, Dandim 1204/Sanggau Letkol Inf Gede Setiawan, beberapa anggota DPRD Sanggau, para Kepala OPD di lingkungan Pemkab Sanggau, Ketua TP PKK Sanggau Arita Apolina Hadi, DPP Paroki, WKRI, para Ketua Kring dan tamu undangan lainnya.

Usai peresmian, dilanjutkan Misa Ekaristi bersama yang dipimpin langsung oleh Uskup Sanggau. Pastor Richardus Riadi, Pr kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah daerah melalui dana hibah, para donatur dan seluruh umat di Paroki Bunut, yang telah membantu melalui gerakan satu keluarga satu sak semen.

Sehingga pembangunan aula maupun menara lonceng dalam waktu yang tidak begitu lama telah berjalan lancar sehingga dapat diresmikan penggunaannya. “Sekali lagi terima kasih, itu bisa terjadi karena kekompakan kita bersama, baik dari pemerintah daerah, pihak keuskupan, pihak paroki dan para umat itu sendiri. Sehingga apa yang kita rencanakan bersama dapat kita realisasi bersama,”ungkapnya.

Sementara, Uskup Sanggau Mgr Giulio Mencuccini mengatakan gedung aula yang telah diresmikan dan diberkati penggunaannya telah didirikan untuk masyarakat berkumpul dan berdoa.

Dan guna untuk mengajarkan kepada semua yang menggunakannya tentang kebenaran-kebenaran Injil. Sehingga iman yang benar dapat terpelihara dalam hati dan dinyatakan dalam tingkah laku sehari-hari.

Dengan demikian, kata Uskup Sanggau,  mereka siap mendarmabaktikan diri kepada masyarakat karena mereka telah diperkaya dengan kekuatan rohani dan semangat Injili.

 “Berikut, takut akan Tuhan adalah kepenuhan kebijaksanaan, dari sebab itu marilah kita berseru kepada Tuhan. Supaya kita dapat membedakan apa yang benar dan apa yang jahat, lalu mengamalkan yang baik, yang suci dan mulia itu dalam tingkah laku kita sehari-hari dimanapun berada,” ajaknya.

Terkait tahun baru Imlek, yang merupakan lambang kekeluargaan dan kehangatan yang mengandung konsep menghormati orang tua, mengasihi anak-anak, mementingkan kerukunan dan keharmonisan.

Untuk itu, pihak Keuskupan Sanggau mengucapkan, selamat merayakan Imlek bagi masyarakat/umat yang merayakannya.

Terkait menara lonceng itu merupakan pelengkap gereja, semoga Allah yang murah hati memberi. Agar supaya mereka yang diundangNya ke gereja dengan bunyi nyaring lonceng dari atas menara, mendengarkan dengan hikmat sabda Tuhan.

“Upacara peresmian dan pemberkatan menara lonceng gereja sudah selesai, hendaknya kita hiduplah dalam damai Tuhan,” ujarnya.