Kapolda Kalbar Pimpin Apel Sarpras dan Simulasi Karhutla di Sanggau

Kapolda Kalbar Pimpin Apel Sarpras dan Simulasi Karhutla di Sanggau



Kapolda Kalbar Pimpin Apel Sarpras dan Simulasi Karhutla di Sanggau

SANGGAUKapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono pimpin apel Penyebaran Pasukan dan Simulasi Penanganan Karhutla di Lapangan Sabah Merah, Kabupaten Sanggau, Jumat (26/7), pukul 10.00 WIB kemarin.

“Dari 14 Kabupaten di Kalbar, Kabupaten Sanggau memiliki kekayaan potensi alam yang sangat kaya raya, dari segi kebunnya, hutannya, lahannya, tambangnya, dan ini perlu kita jaga, perlu kita lestarikan,” ujar Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono.

Dalam amanatnya, Irjen Pol Didi menegaskan, bahwa kekayaan alam yang sudah ada jangan sampai rusak dan jangan sampai digunakan tidak sesuai aturan yang sudah diatur dalam perundang-undangan.

Irjen Pol Didi Haryono menjelaskan, dalam mengelola lingkungan, ada aturan yang dipedomani, pertama aturan yang mengatur tentang lingkungan hidup, kedua mengatur tentang bagaimana mengelola sumber daya alam dan kehutanan serta perkebunan.

Baca: Peringatan Dini, Kondisi Cuaca Terkini di Kabupaten Kapuas Hulu

Baca: Pemerintah Kapuas Hulu Gelar Rapat Bahas Kratom

Baca: BREAKING NEWS – Lasarus Pimpin PDI Perjuangan Kalbar Gantikan Cornelis

“Karena kita hidup pasti didukung ataupun berada di lingkungan alam. Kalau alam rusak, pasti akan merusak kita juga. Contoh misalnya beberapa tahun lalu terjadi karhutla di Kalbar yang cukup menarik perhatian pusat yaitu di tahun 2015,” ucapnya.

Peristiwa di tahun 2015 lalu mengakibatkan banyak kerugian negara terutama dalam aspek ekonomi, kerusakan hutan, flora dan fauna. Didi Haryono mengatakan, dikala itu ada enam Provinsi yang dilanda karhutla termasuk Kalbar.

“Kita tidak ingin itu terulang, tahun 2016 kita bisa kelola, tahun 2017 juga kita bisa kelola, 2018 juga kita bisa kelola, dan tentunya 2019 harus juga bisa kita kelola,” ujarnya.

Kapolda Kalbar juga mengatakan, dalam peristiwa Kebakaran Hutan dan Lahan, pelaku utamanya adalah manusia itu sendiri, bukanlah faktor alam semata.

“99% pelakunya kalau karhutla itu adalah manusia. Ada 4 bencana alam di Kalimantan Barat ini mulai dari banjir, longsor, puting beliung yaitu kuasa tuhan yang maha kuasa, tapi kalau karhutla itu manusia yang menjadi pelaku utama,” ucapnya.

Hal ini perlu kesiapan, kesigapan dan sinergitas semua pihak. Semua itu adalah sebagai motivator stabilisator dan dinamisator. Bersama-sama dengan unsur-unsur komponen masyarakat yang memang peduli dengan lingkungan.

Dalam kegiatan apel ini juga dilaksanakan simulasi penanganan kebakaran hutan dan lahan oleh satgas gabungan Kabupaten Sanggau.