Khatib: Jadikan Idul Fitri penggugah jiwa agar waspada bujukan setan

Khatib: Jadikan Idul Fitri penggugah jiwa agar waspada bujukan setan



Pontianak (ANTARA) – Khatib Shalat Idul Fitri di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Dr Moh. Yusuf Hidayat mengajak umat Muslim untuk menjadikan Idul Fitri sebagai penggugah jiwa agar senantiasa waspada dalam menghadapi bujukan-bujukan setan.

“Tidak kita nodai kemenangan puasa yang telah kita jalani sebulan penuh, dengan perbuatan-perbuatan mungkar dan menyimpang dari aturan agama Allah,” katanya di Pontianak, Senin.

Shalat Idul Fitri di masjid terbesar di Kalbar itu diikuti ribuan jamaah, termasuk Gubernur Kalbar Sutarmidji. Imam shalat Id adalah Ustaz Sumardi Hafizhahullah yang merupakan imam tetap Masjid Raya Mujahidin.

Dalam khutbahnya, Dr Moh Yusuf Hidayat yang juga dosen Bahasa Arab FTIK IAIN Pontianak, menyatakan hikmah Idul Fitri adalah menghilangkan rasa iri hati, merendahkan yang lain, memfitnah di antara satu dengan yang lain.

Kesemuanya itu menuju perpecahan dan kehancuran. “Marilah kita bersatu padu dan saling menghormati dalam menegakkan agama Allah dan menuju reformasi hidup yang seimbang dan kehidupan yang hakiki,” katanya lagi.

Khatib itu mengutip surah Ali Imran ayat 103 yang artinya “Berpegang teguhlah kamu semua dengan tali agama Allah dan janganlah  bercerai berai”

Kesimpulan dari itu, menurut dia, Islam adalah agama yang benar sebagai dasar kemajuan, dan melaksanakan ajarannya adalah sebagai petunjuk karakter kemanusiaan. Karena ajaran Islam menghendaki agar aktualisasi potensi fitrah dan perkembangan sejarah umat manusia di muka bumi berlangsung secara dinamis dan kreatif. Serta tidak menyimpang dari tujuan penciptaan manusia sebagai hamba dan khalifah-Nya di muka bumi menuju kebersihan jiwa dan keseimbangan hidup dan kehidupan.

Akhir dari khutbah itu, khatib mengajak umat Muslim bersama-sama memohon kepada Allah semoga seluruh amal ibadah, puasa, shalat, i’tikaf dan amalan lainnya di bulan Ramadhan dan bulan-bulan sebelumnya diterima di sisi Allah SWT. Dan semoga dosa-dosa baik disengaja atau tidak, diampuni-Nya. “Serta semoga kita bersama-sama masyarakat,bangsa, dan negara diberi aman dan sentosa dengan mendapat ridha Allah SWT.

Dan semoga dengan ridha dan rahmat Allah pula, para pemimpin bangsa diberikan kekuatan untuk dapat memimpin bangsa