Foto—Stepanus Jonedi, Kasi Kesmas Dinkes Sanggau

 

KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Sejak dimulai gerakan intervensi pencegahan stunting pada Rabu (12/06/2022), Pemkab Sanggau terus gaspol. Tercatat hingga Selasa (18/06/2024) persentase pengukuran serentak pencegahan stunting di Kabupaten Sanggau telah mencapai 20,20 persen.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sanggau yang diterima kalimantantoday.com, dari 672 Posyandu dan 36.530 balita yang menjadi sasaran se-Kabupaten Sanggau, 7.779 di antaranya telah dilakukan pengukuran. Beduai menjadi kecamatan tertinggi dalam hal persentase pengukuran, yaitu 51,46 persen.

“Data tersebut merupakan data real time yang setiap detik, menitnya dapat berubah tergantung progres,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Sanggau, Selasa (18/06/2024).

Disusul Puskesmas Bonti, Kecamatan Bonti dengan capaian 48,25 persen. Dari 1.712 balita sasaran, 826 di antaranya telah dilakukan pengukuran. Sedangkan posisi tiga persentase tertinggi ada di Puskesmas Tayan, Kecamatan Tayan Hilir. Dari 1,132 balita sasaran, 425 di antaranya telah dilakukan pengukuran, atau 37,54 persen.

Berdasarkan data Dinkes Sanggau itu pula, Noyan menjadi kecamatan dengan persentase terendah, 0,11 persen. Dari 932 balita yang menjadi sasaran, hanya satu yang dilakukan pengukuran. Nomor dua terendah adalah Puskesmas Sosok, Kecamatan Tayan Hulu. Dari 3.944 balita sasaran, hanya 185 yang telah dilakukan penimbangan. Dengan kata lain, capaiannya baru 4,69 persen.

Sedangkan nomor tiga terendah adalah Puskesmas Kampung Kawat, Kecamatan Tayan Hilir dengan 6,91 persen. Dari 1,664 balita sasaran, baru 115 yang dilakukan pengukuran. (Ram)

 


Share.
Exit mobile version