Dinsos Kapuas Hulu benarkan Rungai sedang di karantina di PLBN Entikong

Dinsos Kapuas Hulu benarkan Rungai sedang di karantina di PLBN Entikong



Kapuas Hulu (ANTARA) – Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kapuas Hulu Martha Banang mengatakan saat ini ada seorang warga Kapuas Hulu bernama Rungai yang sedang menjalani karantina di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong perbatasan RI-Malaysia wilayah Sanggau Kalimantan Barat.

“Yang bersangkutan memang benar warga Kapuas Hulu Dusun Bakul Desa Labian Iraang Kecamatan Batang Lupar, saat ini sedang karantina di PLBN Entikong karena pulang dari Malaysia ke Indonesia,” kata Martha Banang, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Jumat.

Terkait persoalan tersebut kata Martha, dirinya sudah melakukan komunikasi dengan petugas PLBN di Entikong dan juga Dinas Sosial Sanggau.

Bahkan, Martha juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Kapolsek Batang Lupar untuk minta bantu mencari keluarga yang bersangkutan di daerah Bakul Kecamatan Batang Lupar.

“Menurut pak Kapolsek Batang Lupar, keluarga Rungai sudah ditemukan di Bakul dan juga sudah dilakukan komunikasi dengan pihak keluarganya mau pun kepala desa,” jelas Martha.

Dikatakan Martha, untuk kelengkapan administrasi pihaknya akan mengurus kartu keluarga dan kartu BPJS.

Lebih lanjut, Martha mengatakan Kepala desa di daerah asal Rungai juga akan ke Putussibau, untuk membantu kelancaran administrasi yang diperlukan.

“Saya akan mengurus kartu keluarga dan BPJS untuk menangani warga kita yang sedang di karantina, untuk keperluan lebih lanjut dan saya juga sudah berkomunikasi dengan Dinas Sosial Sanggau dan petugas di karantina PLBN Entikong,” kata Martha.

Dari informasi yang di peroleh ANTARA, Rungai berusia 77 tahun tersebut pulang ke Indonesia, setelah 66 tahun merantau di Malaysia, namun yang bersangkutan sedang menderita stroke ringan dan sedang menjalani karantina di PLBN Entikong.

Saat tiba pada 28 Februari 2022 belum lama ini di PLBN Entikong, Rungai hanya mengantongi surat dari dari KJRI Kuching dan surat sakit dari Hospital Mukah Sarawak. Ia kembali ke Indonesia bersama rombongan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang secara mandiri.**2**