Polri
menyampaikan perkembangan terbaru terkait bencana alam yang melanda sejumlah
wilayah di Sumatera Utara. Hingga hari ini tercatat 20 kejadian bencana,
terdiri dari 12 tanah longsor, 7 banjir, dan 1 pohon tumbang yang tersebar di 6
kabupaten/kota, yakni Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan,
Tapanuli Utara, Kota Sibolga, dan Nias.

Peristiwa ini menyebabkan 19 warga
menjadi korban, dengan rincian 10 orang meninggal dunia, 3 orang luka-luka, dan
6 orang masih dalam pencarian. Dampak kerusakan juga cukup luas, yaitu 2.393
kepala keluarga terdampak kerusakan rumah dan 445 warga harus mengungsi,
sementara sejumlah akses jalan utama masih tertutup material longsor.

Di Tapanuli
Tengah, tanah longsor pada pukul 07.00 WIB mengakibatkan 4 warga meninggal dan
merusak satu rumah. Banjir yang terjadi sepanjang 17–22 November berdampak pada
1.902 KK serta memaksa 45 warga mengungsi.

Di
Mandailing Natal, longsor menutup Jembatan Aek Inumon II, sementara banjir di
Muara Batang Gadis membuat 400 warga mengungsi dan merendam 470 rumah. Di
Tapanuli Selatan, insiden pohon tumbang menewaskan 1 warga dan melukai 1 orang
lainnya.

Tapanuli
Utara mengalami 3 titik longsor yang mengakibatkan 1 warga luka-luka, merusak 2
rumah, serta menutup badan jalan. Kota Sibolga menjadi wilayah dengan dampak
paling besar, dengan 6 kejadian longsor yang mengakibatkan 5 warga meninggal, 3
luka-luka, serta 4 warga masih dalam pencarian, dan merusak 17 rumah. Di Nias,
longsor juga menutup akses jalan utama di Desa Hiligodu, Gunungsitoli.

Sejak
laporan pertama masuk, Polri langsung bergerak cepat melakukan TPTKP,
mengevakuasi warga, serta mengamankan dan mengatur lalu lintas di sejumlah
titik terdampak. Upaya pencarian terhadap 6 warga yang belum ditemukan terus
dilakukan bersama BPBD, Basarnas, TNI, dan unsur relawan. Sebagai penguatan,
Sat Brimob Kompi Sipirok dan Kompi Siantar telah dikerahkan ke berbagai lokasi
untuk membantu evakuasi, pencarian, serta pembukaan akses jalan.

Tidak hanya
itu, Polda Sumut melalui Karo Ops, Kombes Pol Victor Togi Tambunan, S.H.,
S.I.K., melaporkan penggelaran kekuatan penuh Satbrimob sebanyak 4 SSK dalam
rangka perbantuan SAR dan penanganan dampak bencana.

Pada pukul
09.30 WIB, 1 SST Yon C Por dipimpin IPDA Slamet telah berada di Jalan Lintas
Padang Sidempuan–Tarutung membantu evakuasi warga dan pengaturan lalu lintas
sambil menunggu alat berat. Pada waktu yang sama, 1 SST Yon C Por lainnya di
bawah IPDA Erwinsyah S telah tiba di Desa Parsalakan, Tapanuli Tengah, untuk
membantu evakuasi warga akibat jalan yang terputus oleh longsor.

Di
Kecamatan Batangtoru, 1 SST Yon C Por pimpinan IPDA Marbun telah berada di
Batujomba menunggu eskavator untuk membuka badan jalan. Pukul 14.15 WIB, 1 SST
Kompi 2 Yon B Por bergerak menuju Sibolga namun perjalanan tertunda karena
membantu evakuasi kecelakaan lalu lintas di Simpang Marjarunjung sehingga waktu
tempuh diperkirakan mencapai enam jam.

Penguatan
juga terus dilakukan melalui unit-unit lain. 1 SST Makoyon B Por Tebing Tinggi
di bawah AKP Achmad Fahri sedang mempersiapkan keberangkatan menuju Tapanuli
Utara.

1 SSK Yon A
Por Medan yang dipimpin Kompol Muhtar I. Kadoli, S.I.K., M.H., sedang
mempersiapkan pergerakan menuju Sibolga, dan 2 SST Yon A Por di bawah AKP
Alamsyah Surbakti bersiap bergerak menuju Tapanuli Tengah. Untuk dukungan di
wilayah banjir, 2 SST Kompi 4 Yon C di bawah AKP Sandro Situngkir tengah
bersiap bergerak menuju kawasan terdampak di Nias.

Malam ini,
Polda Sumut kembali mengerahkan dukungan tambahan berupa 1 SST Samapta, 2 Tim
Dokkes, dan 1 Tim Bidang Teknologi Informasi (Bid TI) untuk memperkuat layanan
evakuasi, kesehatan, komunikasi, dan pendataan di Tapanuli Tengah.

Selain itu,
besok pagi direncanakan akan diberangkatkan tambahan 2 SST Samapta untuk
memperluas jangkauan penanganan dan memastikan seluruh wilayah terdampak
mendapat perhatian penuh.

Bencana ini
dipicu oleh tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah
wilayah masih mencatat ketinggian banjir hingga 1 meter, sementara cuaca malam
hari masih menunjukkan potensi hujan deras yang berisiko memicu bencana
susulan. Polri mengimbau masyarakat tetap waspada dan menjauhi kawasan rawan
longsor maupun aliran banjir.

Karo Penmas
Divhumas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan komitmen Polri
dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Polri akan
terus hadir dan bekerja tanpa henti untuk membantu saudara-saudara kita yang
terdampak. Keselamatan dan kemanusiaan adalah prioritas utama. Setiap
perkembangan akan kami sampaikan secara terbuka agar masyarakat mendapatkan
informasi yang jelas dan dapat mengambil langkah aman,” ujarnya.

Ia
menambahkan bahwa langkah cepat ini merupakan bagian dari Transformasi Polri
agar semakin responsif, dekat, dan benar-benar dirasakan kehadirannya oleh
masyarakat.

Polri
memastikan seluruh kekuatan terus dikerahkan untuk menangani dampak bencana.
Setiap upaya dilakukan dengan sepenuh hati guna memulihkan situasi dan
memberikan perlindungan terbaik bagi warga.


Share.
Exit mobile version