TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Membahas tentang keberhasilan Pemkab Sanggau turunkan angka stunting, Tribun Pontianak Official Podcast menghadirkan tamu spesial yakni Pj Bupati Sanggau, Suherman, SH, MH, Kamis, 27 Juni 2024 malam.

Disiarkan secara live dan dipandu langsung oleh Safruddin sebagai host membahas bagaimana pada tahun 2023 berdasarkan sistem Survei Kesehatan Indonesia (SKI) angka stunting di Kabupaten Sanggau masih mencapai angka 22 persen dan untuk target harus mencapai angka 14 persen di tahun 2024. 

Dengan ini, Suherman menjelaskan bagaimana upaya Pemerintah Kabupaten Sanggau dalam menurunkan angka stunting dan mencapai target tersebut.

Bahkan, menurutnya masalah stunting ini harus segera ditangani dan menjadi salah satu masalah dalam hal tumbuh kembang anak akibat asupan gizi yang kurang baik hingga buruk.

“Jika hal ini dibiarkan secara berkepanjangan maka akan berdampak pada kemampuan berfikir anak, sehingga bisa menurunkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),” katanya.

Darma: Angka Stunting di Ketapang Masih Jadi Tantangan

Dirinya juga menyinggung bagaimana Indonesia saat ini sedang mengalami bonus demografi yang diperkirakan sebesar 68 persen penduduk Indonesia kategori produktif. Sehingga 2045 disebut sebagai Indonesia Emas.

“Produktif disini tidak semata-mata hanya pintar saja tapi juga harus sehat, dengan ini maka stunting ini menjadi sangat penting untuk segera ditangani,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bagaimana langkah pemerintah kabupaten sanggau dalam mencapai target yang sudah ditetapkan dan sudah ada progres yang terlihat.

“Dengan angka 22 persen ini tadi sebenarnya Kabupaten Sanggau sudah mengalami penurunan angka stunting secara signifikan, pada tahun 2022 Sanggau itu berada di angga 32,5 persen dan di tahun 2023 menjadi 22,01 persen,” jelasnya.

Dengan ini, pihaknya secara berkala terus berupaya melakukan penurunan angka stunting, mukai dari penambahan anggaran hingga melakukan pertemuan dan rapat koordinasi juga evaluasi bersama tim percepatan penurunan angka stunting.

“Sanggau juga sudah mengeluarkan SK tentang Bapak Asuh Stunting. Jadi sudah kita tetapkan dan itu akan terus kita evaluasi,” jelasnya.

Sebanyak 64 miliyar anggaran yang disiapkan di tahun 2024 maka dirinya meyakini akan semakin mampu mencapai target yang sudah ditetapkan dengan beberapa action yang sudah dilakukan seperti adanya program-program serentak dengan memberikan edukasi kepada ibu hamil, calon pengantin dan pemberian obat tambah darah kepada anak remaja, terlebih kepada anak-anak yang terkena stunting.

Namun demikian, dalam hal menurunkan angka stunting di Kabupaten Sanggau sendiri diakuinya bukan tanpa halangan dengan luasan wilayah yang cukup besar.

“Kita akui untuk tenaga nutrisionis kita masih kurang, kemudian penyuluh Keluarga Berencana kita juga masih kurang itu secara internal dan tentu kita melibatkan dunia usaha sehingga kami harus lebih intens lagi juga tingkat kesadaran masyarakat yang menurut kami masih perlu untuk diedukasi,” tuturnya.

38 Desa juga telah dipetakan untuk menjadi titik utama pemantauan dan evaluasi terkait penurunan angka sunting di Kabupaten Sanggau.

Dengan dibantu peranan posyandu yang juga menjadi salah satu garda terdepan, yang menurutnya akan terus memberikan layanan guna melakukan kontroling terhadap anak seperti adanya tinggi badan, berat badan, dan lain sebagainya.

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak DI SINI




Share.
Exit mobile version