Jakarta – Kakorlantas
Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengungkapkan perkembangan signifikan dalam
transformasi digital Korlantas Polri, khususnya di bidang penegakan hukum
melalui sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengungkapkan perkembangan signifikan dalam
transformasi digital Korlantas Polri, khususnya di bidang penegakan hukum
melalui sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Hal itu
disampaikan Irjen Pol Agus di Lapangan NTMC Korlantas Polri, Kamis (10/10). Ia
menjelaskan bahwa peningkatan kinerja ETLE menjadi salah satu fokus utama
setelah perintah langsung dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengenai
Digital Korlantas Polri yang diresmikan pada HUT Lalu Lintas Bhayangkara.
disampaikan Irjen Pol Agus di Lapangan NTMC Korlantas Polri, Kamis (10/10). Ia
menjelaskan bahwa peningkatan kinerja ETLE menjadi salah satu fokus utama
setelah perintah langsung dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengenai
Digital Korlantas Polri yang diresmikan pada HUT Lalu Lintas Bhayangkara.
“Pada hari
ini saya bersama seluruh jajaran PJU Korlantas dan Polda Jawa Barat ingin
menyampaikan informasi terkait perintah Bapak Kapolri mengenai Digital
Korlantas Polri. Perkembangannya, khusus di bidang penegakan hukum, adalah
revitalisasi peningkatan kinerja ETLE,” ujar Irjen Pol Agus.
ini saya bersama seluruh jajaran PJU Korlantas dan Polda Jawa Barat ingin
menyampaikan informasi terkait perintah Bapak Kapolri mengenai Digital
Korlantas Polri. Perkembangannya, khusus di bidang penegakan hukum, adalah
revitalisasi peningkatan kinerja ETLE,” ujar Irjen Pol Agus.
Ia juga
menyampaikan apresiasi kepada jajaran Direktorat Penegakan Hukum (Ditgakkum)
Korlantas, khususnya bagian Dakgar, yang telah mengembangkan ETLE hingga hampir
sempurna — baik perangkat-perangkatnya, pola-pola, maupun mekanisme tata kerja.
menyampaikan apresiasi kepada jajaran Direktorat Penegakan Hukum (Ditgakkum)
Korlantas, khususnya bagian Dakgar, yang telah mengembangkan ETLE hingga hampir
sempurna — baik perangkat-perangkatnya, pola-pola, maupun mekanisme tata kerja.
“Dari
perkakor juga sudah direvisi mekanisme tata cara kerja ETLE agar lebih
efektif,” tambahnya.
perkakor juga sudah direvisi mekanisme tata cara kerja ETLE agar lebih
efektif,” tambahnya.
Irjen Pol
Agus menjelaskan, peningkatan kinerja ETLE terlihat jelas dari capaian periode
Januari hingga September 2025. Total capture pada Januari–Agustus tercatat
sebanyak 1.710.918, lalu meningkat pada Januari–September menjadi 8.335.692,
atau naik 387 persen.
Agus menjelaskan, peningkatan kinerja ETLE terlihat jelas dari capaian periode
Januari hingga September 2025. Total capture pada Januari–Agustus tercatat
sebanyak 1.710.918, lalu meningkat pada Januari–September menjadi 8.335.692,
atau naik 387 persen.
Untuk
proses validasi, meningkat dari 582.994 menjadi 2.297.887, atau naik 294
persen. Sementara konfirmasi naik dari 70.123 menjadi 480.844, atau naik 586
persen.
proses validasi, meningkat dari 582.994 menjadi 2.297.887, atau naik 294
persen. Sementara konfirmasi naik dari 70.123 menjadi 480.844, atau naik 586
persen.
“Ini
prestasi tertinggi selama revitalisasi dan percepatan ETLE yang sudah
dievaluasi secara komprehensif, termasuk pada aspek pembayaran yang berpengaruh
terhadap PNBP,” ujarnya.
prestasi tertinggi selama revitalisasi dan percepatan ETLE yang sudah
dievaluasi secara komprehensif, termasuk pada aspek pembayaran yang berpengaruh
terhadap PNBP,” ujarnya.
Dalam hal
pembayaran, data menunjukkan kenaikan dari 22.480 menjadi 392.214, atau
meningkat hingga 1.645 persen. “Ini capaian luar biasa dan menjadi bukti nyata
efektivitas sistem ETLE,” tegasnya.
pembayaran, data menunjukkan kenaikan dari 22.480 menjadi 392.214, atau
meningkat hingga 1.645 persen. “Ini capaian luar biasa dan menjadi bukti nyata
efektivitas sistem ETLE,” tegasnya.
Irjen Pol
Agus menambahkan, saat ini hampir seluruh jajaran kepolisian di Indonesia telah
menjalankan mekanisme kerja ETLE berbasis digital mulai dari proses capture,
validasi, pengiriman, hingga pembayaran.
Agus menambahkan, saat ini hampir seluruh jajaran kepolisian di Indonesia telah
menjalankan mekanisme kerja ETLE berbasis digital mulai dari proses capture,
validasi, pengiriman, hingga pembayaran.
“Hanya satu
Polda, yaitu Papua Barat Daya, yang saat ini belum sepenuhnya digital dan akan
segera kita bangun. Namun jika fasilitas digital belum tersedia, sistem manual
tetap disiapkan. Secara keseluruhan, 95 persen proses sudah digital,”
ungkapnya.
Polda, yaitu Papua Barat Daya, yang saat ini belum sepenuhnya digital dan akan
segera kita bangun. Namun jika fasilitas digital belum tersedia, sistem manual
tetap disiapkan. Secara keseluruhan, 95 persen proses sudah digital,”
ungkapnya.
Selain itu,
Kakorlantas juga memaparkan berbagai jenis ETLE yang telah diterapkan, yakni
ETLE handheld, yang digunakan oleh petugas Polantas bersertifikasi; ETLE
portable, dengan sistem kerja mirip ETLE statis; serta ETLE mobile, yaitu
kamera yang terpasang dalam satu kendaraan dengan delapan titik kamera.
Kakorlantas juga memaparkan berbagai jenis ETLE yang telah diterapkan, yakni
ETLE handheld, yang digunakan oleh petugas Polantas bersertifikasi; ETLE
portable, dengan sistem kerja mirip ETLE statis; serta ETLE mobile, yaitu
kamera yang terpasang dalam satu kendaraan dengan delapan titik kamera.
Program
Polantas Menyapa juga disebut berjalan seiring dengan penguatan transformasi
digital. Program ini tak hanya menjadi sarana komunikasi dan edukasi kepada
masyarakat, tetapi juga memperkuat pendekatan hukum digital di bidang penegakan
hukum lalu lintas.
Polantas Menyapa juga disebut berjalan seiring dengan penguatan transformasi
digital. Program ini tak hanya menjadi sarana komunikasi dan edukasi kepada
masyarakat, tetapi juga memperkuat pendekatan hukum digital di bidang penegakan
hukum lalu lintas.
“Saat ini
perangkat ETLE di seluruh Indonesia berjumlah 1.641 unit, dan ke depan akan
terus ditingkatkan. Targetnya pada tahun 2027 bisa mencapai 3.000 hingga 5.000
perangkat, agar transformasi digital benar-benar menjawab kebutuhan
masyarakat,” jelasnya.
perangkat ETLE di seluruh Indonesia berjumlah 1.641 unit, dan ke depan akan
terus ditingkatkan. Targetnya pada tahun 2027 bisa mencapai 3.000 hingga 5.000
perangkat, agar transformasi digital benar-benar menjawab kebutuhan
masyarakat,” jelasnya.
Irjen Pol
Agus juga menegaskan bahwa penerapan sistem ETLE berdampak nyata terhadap
keselamatan berlalu lintas.
Agus juga menegaskan bahwa penerapan sistem ETLE berdampak nyata terhadap
keselamatan berlalu lintas.
“Secara
teori, ketika penegakan hukum dilakukan melalui sistem tilang elektronik,
tingkat fatalitas korban kecelakaan akan menurun. Terbukti pada semester
pertama, angka fatalitas turun 19,8 persen, atau sekitar 2.512 korban meninggal
dunia berhasil ditekan,” paparnya.
teori, ketika penegakan hukum dilakukan melalui sistem tilang elektronik,
tingkat fatalitas korban kecelakaan akan menurun. Terbukti pada semester
pertama, angka fatalitas turun 19,8 persen, atau sekitar 2.512 korban meninggal
dunia berhasil ditekan,” paparnya.
Ia berharap
peningkatan kinerja ETLE dan perluasan sistem digital ini terus menjadi langkah
maju dalam menciptakan lalu lintas yang aman, tertib, dan berkeselamatan.
peningkatan kinerja ETLE dan perluasan sistem digital ini terus menjadi langkah
maju dalam menciptakan lalu lintas yang aman, tertib, dan berkeselamatan.
“Semoga
dengan peningkatan kinerja ETLE, keselamatan di jalan semakin meningkat. Salam
keselamatan dan salam presisi,” tutup Kakorlantas Polri.
dengan peningkatan kinerja ETLE, keselamatan di jalan semakin meningkat. Salam
keselamatan dan salam presisi,” tutup Kakorlantas Polri.