TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU – Penjabat Ketua TP Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari menggencarkan Gerakan Kakak Asuh stunting (Kating), yang melibatkan peran Pemuda dalam menurunkan angka stunting, di Kabupaten Sanggau.
Sebelumnya, Kick Off Sosialisasi, Launching, dan Aksi Menyala Kakak Asuh stunting (Salam Kating) Provinsi Kalbar sukses digelar di Pendopo Gubernur, Senin 20 Mei 2024.
Setelah itu, berlanjut ke Kabupaten Kubu Raya, kini Gerakan Kating semakin masif dilakukan yang kali ini dilakukan pencanangan Kating di Kabupaten Sanggau, Kamis 13 Juni 2024.
Pencanangan Kating di Kabupaten Sanggau, ditandai dengan pemasangan ikat kepala kepada lima pemuda pelopor sebagai Kating di Kabupaten Sanggau.
• Pj Ketua PKK Kalbar Kunker ke Sekadau, Sambangi TK Negeri Pembina Beri Sosialisasi Stunting
Dilanjutkan dengan penyerahan bantuan paket makanan bergizi Program Kating Kalbar di Kabupaten Sanggau diserahkan oleh Pj Ketua TP PKK Kalbar Windy Prihastari kepada Pj Bupati Kabupaten Sanggau Suherman, didampingi Pj Ketua TP PKK Kabupaten Sanggau, dan dihadiri pemuda pelopor Kabupaten Sanggau.
Usai dilakukan pencanangan Kating di Kabupaten Sanggau, Windy Prihastari berharap gerakan ini bisa terus dimasifkan oleh Pemerintah Kabupaten Sanggau, dengan melibatkan peran pemuda untuk meneruskan aksi nyata tersebut, dengan bersama mensosialisasikan pemahaman tentang pola gizi dan pentingnya mencegah dan mengatasi stunting.
“Kami berharap Kabupaten Sanggau dan kabupaten kota lainnya se-Kalbar, dapat melaksanakan deklarasi Kating dalam melakukan aksi-aksi nyata dalam upaya mencegah dan menekankan angka stunting,” ujarnya, Kamis 13 Juni 2024.
Dirinya menyebut saat ini Indonesia sedang mempersiapkan diri untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas pada 2045.
Pada tahun tersebut diprediksi Indonesia akan mampu menduduki posisi ke empat negara dengan perekonomian terbesar setelah Cina, Amerika dan India.
“Dengan dukungan bonus demografi pada 2030 sampai 2045 dimana jumlah usia tenaga kerja lebih besar daripada jumlah usia non kerja, hal itu tentunya akan mampu kita raih,” ungkapnya.
• Windy Ajak Industri Perhotelan di Kalbar Kurangi Penggunaan Sampah Plastik
Dirinya menambahkan dukungan bonus demografi tersebut tentunya tidak hanya unggul dari segi kuantitas tetapi juga harus unggul dari segi kualitas baik secara fisik, skill, karakter, disiplin, hingga penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Maka dari itu, generasi yang menjadi bonus demografi tersebut harus memiliki kesehatan yang baik dan tidak stunting.
“stunting ini dapat berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktifitas, menghambat pertumbuhan ekonomi dan dapat meningkatkan kemiskinan. Maka dari itu harus kita lakukan pencegahan,”jelasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Kabupaten Sanggau, Suherman mengatakan bahwa permasalahan stunting menjadi fokus bersama, oleh karenanya diperlukan kolaborasi dan kerjasama dengan seluruh stakeholder.
“Jika penurunan stunting bisa dilakukan secara bersama-sama, maka generasi emas dapat terwujud, dan generasi kita siap menuju Indonesia emas 2045,” pungkasnya.
(*)
Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini