Menindaklanjuti berita yang beredar tentang ancaman virus nipah dari Malaysia, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kab. Sanggau melakukan koordinasi dengan Stasiun Balai Karantina Pertanian Kelas I Entikong di Entikong.
Koordinasi ini dihadiri oleh Kasi Kesehatan Hewan (Kasdi), Medik veteriner (Drh. Yeni Kezia Bekalani), staff Keswan (Sabariyati) dari Disbunnak dan Drh. Syam Widartomo (dokter hewan karantina Muda)
Drh. Muamar Darda (Koordinator fungsional Karantina Hewan), Drh. Astried Violany (dokter hewan karantina muda) dari Stasiun BKP Kelas I Entikong.
Koordinasi ini membahas tentang pengawasan lalu lintas ternak babi dan karkas babi yang menjadi salah satu sumber penularan virus Nipah pada manusia selain kalelawar buah.
Untuk lalu lintas ternak babi hidup dan karkasnya dari malaysia ke entikong memang sudah diberlakukan penolakan masuk oleh pihak karantina. Sehingga tidak ada ternak babi hidup dan karkasnya masuk dari Malaysia ke Entikong.
Namun memang pernah dilakukan penelitian pada kalelawar buah di Entikong dengan hasil positif virus Nipah. Hal inilah yg perlu menjadi perhatian khusus dari pihak-pihak terkait untuk mengantisipasi masuk dan menyebarnya virus nipah di kab. Sanggau.
Pihak disbunnak akan bekerjasama dengan Stasiun BKP Kelas I Entikong dalam menghadapi ancaman masuknya virus Nipah dari Malaysia.
Selanjutnya akan dilakukan sosialisasi pada peternak babi dalam manajemen pemeliharaan ternaknya untuk meminimalisir terjangkitnya virus nipah dari kalelawar buah ke ternak babi, mengingat ada beberapa Peternakan yg kandangnya dikelilingi pohon2.