UPACARA DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI BELA NEGARA KE-71

//IZAR-DISKOMINFO SANGGAU//

SANGGAU – Pemerintah Kabupaten Sanggau melaksanakan Upacara Hari Bela Negara ke 71, yang dilaksanakan dihalaman Kantor Bupati Sanggau, Kamis (19/12) Pukul 07.30 WIB. Bupati Sanggau, Paolus Hadi, S.IP, M.Si, selaku Inspektur Upacara, serta hadir Pj. Sekda Sanggau, Ir.Kukuh Triyatmaka, MM, Dandim 1204/Sanggau dalam hal ini diwakili, Kapolres Sanggau AKBP Imam Riyadi, Kepala BNNK Sanggau, AKBP.Ngatiya, SH, MH, Kepala Kantor Imigrasi Sanggau Tjatur Soemardiyanto, Para Asisten, Staff Ahli Bupati, Kepala OPD Kabupaten Sanggau, Para Anggota TNI dan Polri, TP-PKK Kabupaten Sanggau, GOW Sanggau dan DWP Sanggau, Para ASN dan tenaga kontrak di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau.

Sebelum Bupati Sanggau membacakan amanat Presiden RI, terlebih dahulu Anggota Paskibraka membacakan Ikrar Bela Negara di hadapan Inspektur Upacara.

Berikut Amanat Presiden yang di bacakan oleh Inspektur Upacara.

“Alhamdulillah Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya kita semua dapat kembali memperingati Hari Bela Negara yang ke-71 pada tahun ini. Semenjak Mr. Syafroedin Prawiranegara mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada tanggal 19 Desember 1948 di Bukaittinggi untuk membela kelangsungan hidup bangsa dan negara, berbagai wujud bela negara telah susul-menyusul silih berganti untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap dan akan terus eksis untuk selama-lamanya.

Dewasa ini, kita sama-sama cermati bahwa tantangan yang dihadapi bangsa dan negara kita. Semakin hari semakin berat dan beragam bentuknya. Sebagaimana yang telah diingatkan oleh Bung Karno, bahwa perang modern bukan sekadar perang militer, melainkan peperangan yang menyangkut seluruh aspek kehidupun masyarakat. Dengan demikian, tidak hanya militer yang berperan membangun ketahanan Indonesia, tapi juga menuntut peran seluruh komponen bangsa demi kelangsungan hidup dan keutuhan NKRI.

Semakin beragamnya ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang dihadapi bangsa ini, hanya bisa kita hadapi dengan keberagaman keahlian yang saling terkait dan mengisi Di sinilah terletak relevansi tekad kita untuk mewujudkan SDM Unggul deri kemajuan Indonesia yang kita canangkan sebagai tema peringatan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-74 Manusia Indonesia yang unggul adalah prasyarat utama untuk mengisi kemerdekaan sebagai modal dasar pembangunan kita di segala bidang Kemerdekaan ini jualah yang menjadi pedoman bagl kita semua untuk melaksanakan bela negara.

Salah satu berkah yang telah mengantarkan kemerdekaan tanah air kita adalah digalinya kembali Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, dan nilai dasar bela negara. Pancasila adalah visi final bangsa dan negara Indonesia yang menghendaki pembangunan manusia paripurna. Manusia paripurna tidak hanya memiliki kapasitas dan keterampilan yang tinggi untuk pemenuhan kebutuhan sendiri dan golongannya. Manusia paripurna mensyukuri berkah kebhinnekaan dan mensinergikan beragam kekuatan, siap menghadapi interaksi dan persaingan global yang semakin kompetitif, serta menginsyafi dirinya semata sebagai mahluk Tuhan YME. Inilah landasan prioritas bela negara untuk pembangunan SDM Unggul yang diarahkan kepada perwujudan Manusia Indonesia Paripurna berdasarkan Pancasila.

Sejalan dengan itu, pada tahun 2018 Presiden Republik Indonesia telah menginstruksikan pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Bela Negara di berbagai bidang dan tataran di seluruh Indonesia dengan melibatkan segenap jajaran Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, serta berbagai elemen masyarakat sebagai wujud apresiasi atas berbagai keahlian manusia Indonesia.

Aksi Nasional Bela Negara juga melengkapi keahlian SDM kita dengan pengamalan nilai-nilai bela negara yang meliputi cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, kesetiaan dan keyakinan kepada Pancasila sebagai ideologi negara, kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara, serta kemampuan awal bela negara dan semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur.

Dalam aktualisasinya, bela negara harus disesuaikan dengan kondisi kekinian yang dihadapi oleh masyarakat secara umum serta dilandasi sinergi semua pemangku kepentingan sehingga terwujud kekuatan yang besar untuk mencapai tujuan yang besar pula. Dengan demikian, bela negara bukan hanya menjadi alat untuk menghadapi ancaman yang bersifat potensial maupun aktual, namun juga menjadi alat pencapaian tujuan nasional bangsa dalam jangka panjang yang memerlukan kerja keras serta sinergi bersama secara terus menerus.

Dalam beberapa tahun yang lalu kita telah dan akan terus membangun segala infrastruktur yang diperlukan untuk kemajuan bangsa, mencetak lapangan kerja, mendorong peningkatan sumber daya pembangunan, dan mereformasi birokrasi pemerintahan. Namun sekali lagi, faktor yang paling utama tetaplah SDM yang unggul demi kemajuan Indonesia.

Tanpa sikap dan perilaku bela negara,maka pengelolaan negeri kita yang besar dan luas dengan sumber daya alamnya yang melimpah, tak akan mencapai keadilan dan kemakmuran yang di cita-citakan oleh seluruh pendahulu bangsa. Maka jelaslah bahwa penanaman nilai-nilai dasar bela negara harus dilakukan secara terus menerus kepada seluruh komponen masyarakat dari beragam profesi tanpa memandang usia, suku, agama dan ras sebagai hak dan kewajiban tiap warga negara yang dijamin oleh undang-undang Kedepannya, kita semua mengharapkan agar Aksi Nasional Bela Negara di segenap gatra kehidupan nasional dapat semakin terstruktur, sistematif, dan massif, dengan prioritas dan implementasi yang terukur sesuai dengan persepsi dan aspirasi masyarakat seluas-luasnya.

Dengan demikian, bagi yang berbakti dalam birokrasi pemerintahan, teruslah mereformasi diri serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik. Yang belajar dan mengajar, teruslah meningkatkan kearifan dan pengabdian masyarakat berbasis nilai-nilai kebangsaan kita. Yang mengabarkan berita, teruslah menjadi penerang informasi masyarakat secara jujur, berimbang, dan bertanggungjawab.Yang menjalankan usaha, tingkatkanlah terus daya saing secara sinergis dengan segenap tujuan negara. Demikian pula segenap masyarakat dengan beragam profesinya, jadikan bidang profesi masing-masing sebagai ladang bela negara.” Sampainya.

Penulis: Izar