Tradisi Mandi Bedil dan Perang Ketupat Sebagai Wujud Sanggau Berbudaya

Tradisi Mandi Bedil dan Perang Ketupat Sebagai Wujud Sanggau Berbudaya


Keraton Tayan Kabupayen Sanggau, berupaya melestarikan budaya Mandi Bedil Kerajaan dan Perang Ketupat.

Tradisi ini digelar di Keraton Tayan, Rabu, 27/11/2019 yang disaksikan oleh ribuan warga Tayan, dihadiri oleh Gubernur Kalbar yang diwakili dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Bupati Sanggau, Raja Tayan, Perangkat Daerah, Dan Lantamal TNI AL, Staf Ahli Pangdam, Ka Lanud Supadio, para Raja, Pangeran se Kalimantan Barat, utusan dari negara Brunai Darussalam, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat.

Tradisi ini adalah acara memandikan barang-barang pusaka kerajaan seperti keris, pedang, tombak, maupun meriam.

Sedangkan perang ketupat adalah masyarakat melempar ketupat atara masyarakat yang berada di daratan dengan masyarakat yang ada diatas sungai.

Mandi Bedil merupakan ritual adat yang sudah berlangsung lama atau sejak Kerajaan Tayan berdiri di zaman Raja pertama Gusti Lekar yang beristrikan Encik Periuk. Sementara Perang Ketupat sendiri meeupakan bentuk tolak bala.

Bupati Sanggau salam sambutannya menekankan agar kita sama sama mempertahankan keamanan dan ketertiban bersama dan melestarikan budaya kita sesuai dengan brand image Sanggau Berbudaya dan Bermartabat.


DPP