SANGGAU – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sanggau, AKBP Ngatiya menyampaikan tahun 2019 ada sebanyak 34 orang penyalahgunaan narkotika yang dilakukan rehabilitasi oleh BNNK Sanggau.
“Dengan rincian sebanyak 10 orang rehabilitasi rawat jalan di Klinik Pratama BNNK Sanggau, 15 orang rehabilitasi rawat inap di RS Parindu, 5 orang rehabilitasi rawat jalan di Puskesmas Sanggau, tiga orang rehabilitasi rawat jalan di RSUD M Th Djaman Sanggau, dan satu orang dilakukan rehabilitasi di Lido, Jabar,” katanya saat menggelar press release akhir tahun di Kantor BNNK Sanggau, kemarin.
Dari 34 orang tersebut, ternyata 29 orang atau 88 persen adalah generasi milenial, sedangkan 5 orang adalah generasi X.
Minimnya pemahaman masyarakat khususnya para pecandu tentang pentingnya rehabilitasi menjadi faktor utama pecandu untuk dilakukan penyembuhan melalui rehabilitasi.
• Sepanjang 2019, BNN Pontianak Terima 152 Pecandu yang Direhabilitasi
“Semoga hal ini menjadi perhatian serius bagi BNNK Sanggau termasuk Pemda dan masyarakat Sanggau. Kegiatan TAT untuk tahun 2019 tidak ada,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Ia menjelaskan Terkait dengan Seksi pencegahan dan pemberdayaan masyarakat, dalam rangka menekan jumlah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Kabupaten Sanggau.
Serta menahan tingkat prevalensi pengguna narkoba merupakan hal yang perlu dilakukan oleh BNN bersama semua stakeholder yang ada di Kabupaten Sanggau.
“Masyarakat perlu diberikan informasi guna meningkatkan imunitas mereka terhadap masalah narkoba.”
“Oleh karena itu BNNK Sanggau melakukan beberapa tindakan preventif dengan melaksanakan beberapa kegiatan, “katanya.
Salah satunya adalah advokasi pembangunan berwawasan anti narkoba kepada instansi pendidikan dan kelompok masyarakat.