Ratusan Usaha Mikro dan Industri Menengah di Kabupaten Sanggau Ajukan Bantuan Produktif Usaha Mikro

Ratusan Usaha Mikro dan Industri Menengah di Kabupaten Sanggau Ajukan Bantuan Produktif Usaha Mikro



TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU – Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkop dan UM) Kabupaten Sanggau, Syarif Ibnu Marwan menyampaikan bahwa Ratusan pelaku Usaha Mikro (UM) dan Industri Menengah (IM) di Kabupaten Sanggau mengajukan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp 2,4 juta.

“Sampai hari ini data yang sudah kami ajukan ke BRI sekitar 500 an lebih, baik UM maupun IM. Tapi data ini terus bertambah, Karena ada pelaku usaha yang baru mendengar informasi ini dan mengajukan bantuan BPUM ke kami,” katanya, Kamis (3/9/2020).

Marwan menjelaskan bahwa Mereka yang mengajukan BPUM ini adalah pengusaha kecil yang terdampak Covid-19.

Cara Mengajukan Bantuan UMKM Rp 2,4 juta Secara Online & Offline, Awas! Banpres Bisa Ditarik Kembali

“Antusias pengusaha kita yang mengajukan bantuan cukup tinggi,” jelasnya.

Dikatakanya, Salah satu persyaratan mendapatkan bantuan stimulus adalah pelaku usaha Mikro belum mengkases kredit ke Perbankan, mempunyai usaha mandiri atau usaha produktif, kemudian saldo penerima bantuan maksimal Rp 2 juta.

“Jadi setiap pelaku usaha mendapatkan bantuan sebesar Rp 2,4 juta, Pencairan tahap pertama sudah dilaunching oleh pak Presiden kemarin sekitar 1 juta pengusaha yang menerima bantuan,” tuturnya.

“Tahap kedua, bulan September untuk 9,1 juta dan selebihnya tahap ketiga sekitar Oktober atau November. Jadi totalnya ada 12 juta penerima bantuan se indonesia,” tambahnya.

Komunitas UMKM Borneo Istimewa Bantu Sesama Pelaku Usaha Pasarkan Produk

Untuk itulah, Marwan mengimbau kepada pelaku usaha untuk mendaftar di Kantor Dinas Perindagkop Sanggau. Batas akhir pengajuan tahap 2 yakni Minggu kedua bulan September.

“Kami persilakan mendaftar, Masalah disetujui atau tidak disetujui itu kewenangan dari Kementerian. Kalau bisa mendaftar secepatnya karena tahap kedua akan dilakukan akhir September ini. disistem ini pun kalau sudah terdata 12 juta se indonesia, maka sistem otomatis tertutup,” pungkasnya. (*)