//Sukardi Diskominfo Kab.Sgu//

SANGGAU, Tampak masyarakat begitu antusias khususnya umat katolik pintu sepuluh sungai adong desa melobok kecamatan meliau ketika menghadiri acara pemberkatan dan peletakan batu pertama pembangunan Gereja St. Yosef Freinademetz stasi pintu sepuluh sungai adong paroki meliau keuskupan sanggau pada kamis siang (19/7/2019).

Ketua panitia pembangunan Andreas Ajan melaporkan bahwa bangunan lama gereja St. Yosef Freinademetz dibangun secara gotong royong sejak tahun 1996 dengan ukuran 6×9 meter persegi, dimana jumlah umat waktu itu 36 kk katolik atau 108 jiwa.

Seiring dengan berjalannya waktu jumlah umat semakin berkembang hingga saat ini mencapai 88 KK katolik atau sebanyak 306 jiwa maka bangunan gereja lama tersebut selain sudah tua juga sudah tidak bisa menampung umat dalam beribadat. Maka untuk itu, sudah sewajarnya umat membangun gereja yang permanen sesuai kapasitas/jumlah umat yang ada namun hal itu juga harus didukung oleh pemerintah daerah maupun pihak keuskupan dan pihak paroki, jelasnya.

Uskup Sanggau Mgr. Julius Mencuccini, CP dalam kesempatan itu mengatakan bahwa jika seseorang ingin membangun sebuah bangunan ataupun rumah baginya maka ia harus memilih tempat yang baik pula sehingga bangunan diatasnya dapat berdiri kuat, kokoh dan tidak tergoyahkan, begitu juga sama halnya dalam mendirikan rumah ibadah maka umat harus membangunnya atas dasar iman yang kuat, berswadaya, dengan semangat kekompakan dan gotong royong yang tinggi sehingga apa yang diinginkan, terutama bangunan gereja yang permanen dapat terselesaikan dengan baik pula.

Disamping itu, dalam kesempatan yang sama pula Bupati Sanggau Paolus Hadi,S.IP,M.Si mengucapkan proficiat kepada umat yang hadir atas peletakan batu pertama pembangunan gereja tersebut, untuk itu dirinya meminta terhadap apa yang direncanakan bersama agar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Khususnya kepada para umat diharapkan agar selalu kompak serta semangat gotong royong masyarakat harus tetap terjaga.

Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa selaku pemerintah daerah sangat menyambut baik terhadap keinginan masyarakat terutama para umat stasi pintu sepuluh sungai adong dalam mendirikan sebuah rumah ibadah yakni gereja secara permanen, apalagi hal tersebut telah didukung oleh pihak keuskupan sanggau dengan menerapkan pola, dana swadaya umat sebesar 40% dan bantuan dari pihak keuskupan sebesar 60% dan pemerintah daerah dalam hal itu telah berperan melalui keuskupan.

Lebih jauh, berbicara mengenai pembangunan bidang keimanan ataupun bantuan pembangunan sarana ibadah, Bupati menjelaskan bahwa pemerintah daerah selama ini telah merangkul setiap agama yang ada di kabupaten sanggau khususnya para pemimpin/pemuka agama, berikut bidang pembangunan keimanan merupakan salah satu program kerja pemerintah daerah selama ini yang tertuang dalam seven brand image yakni Sanggau Budiman (berbudaya dan beriman). untuk itu, dalam penyaluran bantuan kepada setiap agama yang ada di kabupaten sanggau telah dilakukan secara profesional yaitu sesuai dengan jumlah persentase umat di masing-masing agama dengan melalui pemimpinnya.

Berikut pemberkatan lokasi pembangunan gereja dilakukan oleh uskup sanggau Mgr. Yulius Mencuccini, CP kemudian dilanjutkan dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Sanggau dan diikuti Uskup Sanggau, Vikjen Keuskupan Sanggau Romo Riadi, Pr. Pastor Paroki Romo Iron Risdianto, SVD dan Romo Cheko Thanik, SVD. Anggota DPRD Kabupaten Sanggau Yulius Tehau,SP dan Fransiskus Suwondo, SE. Camat Meliau Raden Asmadi, Koramil, Polsek, Kades Melobok, Pemimpin umat, WKRI, OMK dan terakhir oleh anak sekolah minggu.

Penulis : Sukardi