//IZAR-DISKOMINFO SANGGAU//

SANGGAU, Dilaksanakannya Festival Budaya Keraton Paku Negara Tayan, Mande Bedel Keraja’ dan Perang Ketupat Tahun 2019. Bertempat di Keraton Paku Negara Tayan, Rabu (27:11) Pukul 8:00 Pagi. Hadir pada kegiatan tersebut Bupati Sanggau Paolus Hadi S.IP., M.Si., Gubernur Kalimantan Barat dalam hal ini diwakili oleh Kadis Perhubungan Prov. Kalbar Drs. Manto, M.Si., Kapolda Prov. Kalbar dalam hal ini diwakili oleh Kapolres Kab. Sanggau AKBP Imam Riyadi, S.Ik., MH., Kajari Kab. Sanggau Tengku Firdaus, Komandan Lantamal XII Pontianak Laksma TNI Agus Hariadi, Danlanud Supadio Pontianak, Kepala Basarnas Pontianak, Raja dan Pangeran Se-Kalbar, Kepala OPD Kab. Sanggau, Camat Se-Kab. Sanggau.

Festival Budaya yang ke 6 kalinya yang dilakukan ini selalu menjadi kegiatan yang paling di tunggu-tunggu oleh masyarakat Kab. Sanggau, khususnya Kec. Tayan Hilir. Festival Mande Bedel Keraja’ dan Perang Ketupat merupakan penutupan suatu rangkaian Festival Budaya yang ada di Kab. Sanggau, sehingga tidak heran jika Kec. Tayan Hilir selalu menjadi serbuan masyarakat Kab. Sanggau setiap tanggal 27 November.

Tak berselang lama sampainya rombongan Bupati Sanggau di Keraton Paku Negara Tayan, Raja Gusti Yusri SH, langsung mengajak rombongan menuju ke Sungai Kapuas untuk melaksanakan ritual adat Mande Bedel Keraja’ dan Perang Ketupat. Ritual adat tersebut dilaksanakan di atas Tongkang yang di bawa ke tengah Sungai Kapuas.

Usai melaksanakan Mande Bedel Keraja’ dan Perang Ketupat, Raja Gusti Yusri membawa rombongan kembali ke Keraton untuk membuka kegiatan tersebut secara resmi oleh Bupati Sanggau yang akan berlangsung selama 5 hari.

“Kami sangat bangga atas kehadiran seluruh tamu undangan dan masyarakat Kab. Sanggau pada Festival Budaya yang sudah kita nanti-nantikan setiap tahunnya ini. Kami ucapkan terima kasih kepada Bupati Sanggau yang tetap pada komitmen nya yang sudah menjadikan kegiatan ini selalu terlakasana di setiap tahunnya. Kegiatan ini akan kita laksanakan selama 5 hari kedepan yang akan di isi dengan berbagai perlombaan yaitu Sampan, Gasing, Cangka Lele, Congklak, Anyaman Ketupat, Kaki Hantu, Pencak Silat dan sebagainya.” Ujar Raja Gusti Yusri dalam sambutannya.

“Festival Budaya Paku Negara Tayan ini mencerminkan betapa beraneka ragam budaya yang ada di nusantara. Yang saya takjubkan adalah dukungan dari Pemerintah kab. Sanggau yaitu dari Bupati Sanggau yang sudah 4 tahun mendukung acara ini sehingga menjadikan gawainya Pemerintah Kabupaten, tentunya hal ini sangat kami apresiasi dan tidak hanya oleh Pemkab Sanggau, tetapi juga pihak-pihak lain dapat mendukung kegiatan-kegiatan yang seperti ini, agar budaya kita yang ada di Kalimantan Barat khususnya Kab. Sanggau dapat dilestarikan. Selain itu juga kami berharap dapat terus mendukung program-program Bapak Bupati tidak hanya dari sisi budaya nya. Kab. Sanggau di tahun ini sudah mencatat prestasi didalam pengembangan Desa Mandiri di Kalbar. Dan ini tentu berkat dedikasi Bupati dan dukungan semua pihak yang telah membantu kita bekerja sama dalam memajukan Kalbar, terutama di Kab. Sanggau ini.” Ujar Manto.

“Kegiatan Festival Budaya Keraton Tayan Mande Bedel Keraja’ dan Perang Ketupat ini dapat dilaksanakan setiap tahunnya sebagai wadah menjalin silaturahmi masyarakat secara umum dan khususnya etnis Melayu sebagai wujud keberagaman dalam memajukan budaya nasional. Kebudayaan lebih kepada nilai karakter luhur yang diwariskan secara turun-temurun sehingga berujung terbentuknya karakter bangsa yang menekankan pada aspek perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan terhadap pemajuan kebudayaan, dengan demikian kebudayaan yang dimiliki Indonesia menjadi semakin tangguh. Pembangunan di bidang budaya merupakan wujud penguatan jati diri bangsa, menciptakan bangsa yang kuat dengan didasarkan rasa kebangsaan dan nasionalisme. Kabupaten Sanggau dengan keberagaman yang ada menjadikan Sanggau sebagai daerah yang fokus dalam pelestarian pengembangan pemanfaatan kebudayaan daerah sehingga berhasil menjadi satu dari lima kota penerima Anugerah budaya tingkat nasional yang terdiri dari Kabupaten Sanggau, Kulonprogo, Gianyar, Ngawi dan Kediri.” Ujar Paolus Hadi sekaligus membuka kegiatan tersebut.

Penulis: Izar