Kompol Wardaya Hadiri Kajian Islam bersama Al-Ustadz Abdurrahim Ayyub

Kompol Wardaya Hadiri Kajian Islam bersama Al-Ustadz Abdurrahim Ayyub



Polres Sanggau – Bertempat di Surau Imam As Syafi’ie
Komp Perumahan Sompu, Sanggau dilaksanakan kegiatan Tabliqh Akbar / Kajian
Islam bersama Al-Ustadz Abdurrahim Ayyub dengan tema ceramah Radikalisme dan
Terorisme Merusak NKRI, Sabtu (8/2).
Hadir pada pelaksanaan kegiatan
Tabliqh Akbar / Kajian Islam tersebut Penceramah, Al-Ustadz Abdurrahim Ayyub, Mewakili
Kapolres Sanggau, Kabagren Polres Sanggau Kompol Wardaya, Kabag Sumda Polres Sanggau
Akp Suparwoto, Kasatbinmas Iptu Priyono, Kasatintelkam Akp Suprapto, Kapolsek
Kapuas Akp Sri Mulyono, Perwakilan Kodim 1204 Sanggau Jemaah yang berjumlah
sekitar 150 orang.

Dalam sambutannya Kompol Wardaya
mewakili Kapolres Sanggau menyampaikan permohonan maaf Kapolres Sanggau karena
tidak bisa hadir untuk memenuhi undangan, sehingga memerintahkan Kabagren Polres
Sanggau untuk hadir dalam memenuhi undangan pada malam hari ini.

“Adapun tema pada hari ini sangatlah
bagus sekali karena membahas masalah Radikalisme dan Terorisme Merusak NKRI
karena masalah Radikalisme maupun terorisme bisa dilakukan oleh siapa saja
dikarenakan ajaran-ajaran yang menyimpang, sehingga dengan kegiatan yang
dilaksanakan ini jangan sampai terjadi pada kita,” ujar Kompol Wardaya.

“Kami meminta kerjasamanya dengan
semua yang hadir di sini untuk selalu menjaga situasi kamtibmas diwilayah
Kabupaten Sanggau agar selalu kondusif,” pungkasnya.

Seletah penyampaian sabutan dari
Kabagren Polres Sanggau kemudian dilanjutkan dengan Penyampaian ceramah oleh
Al-Ustadz Abdurrahim Ayyub dengan tema Radikalisme dan Terorisme Merusak NKRI.

“Sebelum melaksanakan kegiatan disini
beberapa hari yang lalu melaksanakan kegiatan ceramah di Polda Kalbar dengan
sambutan maupun antusias dari anggota Polda Kalbar yang sangat baik sekali,”
kata ustadz.

Lanjutnya, saya menghimbau kepada yang
hadir, dalam menjaga kesatuan adalah wajib dilakukan oleh kita karena ini harta
kita yang akan diturunkan kepada keturunan kita sehingga apabila ada oknum yang
ingin menghancurkan negara kita wajib kita lawan.

“Kita wajib mempertahankan diri kita
apalagi negara kita jangan sehingga jangan sampai pemuda penerus kita melakukan
tindakan Radikalisme maupun terorisme sehingga perlu kita memberikan ilmu yang
bermanfaat bagi para pemuda agar tidak terpengaruh dengan paham Radikalisme yang
hanya dapat merusak bangsa kita,” ucap ustadz Abdurrahim.

Adapun pengalamannya selama 22 tahun masuk
dalam jaringan Radikalisme. Sehingga untuk itu ingin menjelaskan agar jangan
sampai masyarakat / umat muslim lainnya seperti saya masuk dalam jaringan
Radikalisme yang hanya dapat merusak bangsa. Biasanya para pemuda yang masuk
dalam Jaringan Radikalisme dikarenakan mempelajari ilmu hanya setengah-setengah
dan tidak sampai tuntas. Sehingga paham yang dipelajari menyimpang karena
mempelajari suatu ilmu yang setengah tersebut.

Pekerjaan yang dilakukan oleh pelaku
teroris sangatlah menghancurkan negara maupun masyarakat kita dan hal ini tidak
kita inginkan. Pencegahan adalah lebih baik dari pada penyembuhan, begitu juga
terorisme harus kita cegah sedini mungkin jangan sampai para pemuda penerus
kita terlanjur masuk dlm paham Radikalisme tersebut.



Adapun titik rawan terorisme adalah
diwilayah perbatasan dan ini merupakan tugas berat para petugas kita di
perbatasan untuk mencegah masuknya paham Radikalisme maupun pelaku terorisme
masuk kewilayah NKRI.
 Alhamdulillah para
aparat keamanan kita sudah banyak mengungkap jaringan besar terorisme diwil
negara kita.
Dijelaskan oleh ustadz Abdurrahim, salah
satu ciri orng yang menganut paham Radikalisme adalah orang tersebut selalu
membenci pemerintah yang ada, Mengkafirkan yang bukan masuk dlm kelompoknya dan
setiap kesalahan yang dilakukan oleh orang selalu dianggap kafir.

“Salah satu cara kita dalam membentengi
para pemuda kita agar tidak terpengaruh paham Radikalisme adalah dengan
memberikan pembelajaran ilmu yang sesuai dengan ajaran islam serta tidak
setengah-setengah dalam memberikan ilmu tersebut agar tidak salah dalam
mengartikannya,” sambungnya.

Paham Radikalisme bisa masuk pada
setiap kelompok maupun agama apapun sesuai dengan kepentingan kelompok
tertentu. Kita tidak boleh takut dengan terorisme dikarenakan tujuan mereka
adalah ingin menakuti kita dan para teroris itu juga sangat menyukai situasi
kekacauan agar mereka bisa manfaatkan situasi tsb untuk memenuhi kepentingan
mereka.

Dikatakan oleh ustadz Abdurrahim, adapun
salah satu ciri-ciri radikalisme diantaranya Ngaji tidak mau dimasjid / secara
sembunyi-sembunyi, Ayat yang dibaca sama namun pemahamannya berbeda dan Ceramahnya
selalu mengkritik pemerintahan.

“Masalah kepemimpinan penyampaian
fatwa tidak boleh sembarangan haruslah sesuai dengan aqidah yang benar agar
para umatnya tidak salah menafsirkan fatwanya. Negara kita akan kacau apabila
50% masyarakatnya berpaham Radikalisme sehingga perlu kita perkuatkan diri kita
dengan keimanan guna mencegah masuknya paham Radikalisme terhadap kita,” ajaknya.

“Salah satu ciri perekrutan Terorisme
adalah para pelaku tersebut melihat pemuda yang masih kosong dan dirangkul
kemudian dicuci otaknya dengan ajaran paham Radikalisme. Kaum muslimin harus
menjaga anak, maupun saudaranya dari paham Radikalisme dengan mencari informasi
siapa ustadznya, apa yang diajarkannya serta paham apa saja yang sampaikan agar
jangan sampai salah dalam memilih ustadz ataupun ajaran yang diterima,”
tambahnya.

Aliran yang mengkafirkan adalah ISIS sehingga
kita selaku muslim yang telah dibekali ilmu Qur’an dan jangan ragu untuk
memerangi mereka. Salah satu sumber dari masuknya paham Radikalisme adalah
kurangnya ilmu yang dimiliki oleh kita dan juga dalam mempelajari ilmu hanya
setengah dan tidak tuntas.

“Untuk tips dalam memilih ustadz yang
benar adalah pelaksanaan ibadahnya ditempat yang jelas / tempat ibadah dan
tidak sembunyi dalam beribadah. Pelaksanaan kegiatan kajian-kajian sebaiknya
dilakukan dimasjid agar tidak terkesan sembunyi dan agar para aparat keamanan
bisa dengan mudah dalam melakukan pengawasan guna mencegah masuknya paham radikal,”
tutup ustadz Abdurrahim.

Sekira jam 21.00 Wib kegiatan Tabliqh
Akbar / Kajian Islam bersama Al-Ustadz Abdurrahim Ayyub dengan tema ceramah
Radikalisme dan Terorisme Merusak NKRI yang dilaksanakan di Surau Imam As
Syafi’ie Komp Perumahan Sompu, Sanggau selesai dilaksanakan.

Dilaksanakannya kegiatan Tabliqh Akbar
/ Kajian Islam bersama Al-Ustadz Abdurrahim Ayyub dengan tema ceramah
Radikalisme dan Terorisme Merusak NKRI adalah untuk memberikan pemahaman
terkait dengan pencegahan masuknya paham Radikalisme dan Terorisme diwilayah
NKRI.