Kapolda Kalbar Hadiri Deklarasi dan Sosialisasi Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi

Kapolda Kalbar Hadiri Deklarasi dan Sosialisasi Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi



Polda Kalbar, Pontianak – Kapolda
Kalbar, Irjen Pol Drs Didi Haryono SH MH menghadiri acara Sosialisasi Gerakan
Saya Perempuan Anti Korupsi yang digelar oleh Komite Advokasi Daerah (KAD) Anti
Korupsi Provinsi Kalimantan Barat bersama organisasi kewanitaan di Kalbar.
Deklarasi dilaksanakan di Ballroom Hotel Golden Tulip, Jalan Teuku Umar, Kota
Pontianak. Jum’at (22/11/2019)

Acara dihadiri juga oleh Gubernur Prov.
Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H.,M.Hum., bersama Panglima Kodam
XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Muhammad Nur Rahmad, Danlantamal
XII/Pontianak, Laksma TNI Agus Haryadi, perwakilan Lanud Supadio dan Kepala
Dinas Penanaman Modal Prov. Kalbar selaku Ketua KAD Kalbar.

Acara sosialisasi dibuka langsung oleh
Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, S.H.,M.Hum., yang diikuti oleh berbagai
organisasi kewanitaan di Kalbar. Dengan menghadirkan narasumber Direktur
Perkumpulan Saya Perempuan Anti Korupsi Maria Kresentia dan Pakar Hukum Pidana
dari Universitas Indonesia (UI) Gandjar Laksmana Bonaprapta, S.H., M.H.

Sosialisasi ini dimaksudkan dalam
rangka mendorong lebih banyak peran perempuan khususnya kaum ibu di Kalimantan
Barat untuk ikut adil dalam upaya pencegahan korupsi yang dimulai dari
keluarga. Gerakan ini mengajak seorang ibu sebagai agen perubahan dalam
memerangi korupsi, dengan cara menanamkan sejak dini nilai-nilai moral kepada
anak-anak dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang transparan dan bersih.

Gubernur Kalbar Sutarmidji
mengharapkan para perempuan di provinsi Kalbar untuk bisa menjadi pelopor
pencegahan korupsi khususnya di lingkungan keluarga dan umumnya di masyarakat.

“Kaum perempuan, khususnya
ibu-ibu memiliki peran besar dalam mengantisipasi sedini mungkin terjadinya
korupsi, mulai dari lingkungan keluarga hingga di masyarakat,” kata
Sutarmidji.

Dia menjelaskan, sosialisasi ini
dimaksudkan untuk mendorong lebih banyak perempuan ikut andil dalam upaya
pencegahan korupsi.

Menurutnya, kegiatan ini selain untuk
mendukung suami menghindari berbagai macam bentuk korupsi juga untuk mendukung
suami dalam menjalankan tugasnya.

“Jangan malah sebaliknya, ibu-ibu
banyak menuntut di luar kemampuan suami dan menyebabkan suami melakukan tindak
korupsi untuk memenuhi kebutuhan ibu. Jangan seperti itu ya,” kata
Sutarmidji.

Mantan Wali Kota Pontianak itu
menambahkan, gerakan ini juga diarahkan untuk mengajak ibu-ibu menjadi agen
perubahan dalam memerangi korupsi, dengan cara menanamkan nilai-nilai moral
kepada anak-anak,” pungkasnya.