Identifikasi Desa Fokus di Desa Semayang Kecamatan Kembayan Kabupaten Sanggau

Identifikasi Desa Fokus di Desa Semayang Kecamatan Kembayan Kabupaten Sanggau


 

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan merupakan salah satu dari program nawa cita yang digelorakan dan menjadi agenda prioritas pemerintah. Seakan menjawab program kebijakan yang digulirkan oleh pemerintah pusat, pemerintah kabupaten sanggau mengimplementasikan program kebijakan membangun daerah dari pinggiran dikenal dengan istilah desa fokus.

Kebijakan desa fokus merupakan salah satu upaya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat desa dengan mewujudkan pembangunan berkeadilan. Mengacu pada Keputusan Bupati Sanggau Nomor 72 Tahun 2017 Tentang Penetapan Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai koordinator 15 (lima belas) desa fokus dan 1 (satu) kelurahan fokus di wilayah Kabupaten Sanggau Tahun 2017 maka dipandang perlu upaya terpadu, terarah dan berkesinambungan serta keterlibatan aktif organisasi perangkat daerah dalam memberikan pelayanan dan menjangkau masyarakat desa melalui pembinaan penyelenggaraan tata pemerintahan desa yang semakin berkualitas.

Secara Historis Desa Semayang merupakan Desa yang diresmikan pada bulan Maret 1987 berdasarkan Perda No. 123/Pem/Sanggau/2006 dahulunya Desa Semayang diambil berdasarkan penggabungan nama-nama kampung yang termasuk dalam wilayah administrasi Desa Semayang ketika dilakukan pemekaran Desa lalu disetujui oleh pihak Kecamatan dan terbentuklah Desa Semayang dengan visinya “terwujudnya tertib Administrasi, Pengelolaan Keuangan serta peningkatan pendapatan Desa dan pelayanan kepada masyarakat yang prima dan proporsional”.

Maksud dari kegiatan identifikasi lapangan desa fokus di Desa Semayang Kecamatan Kembayan Kabupaten Sanggau adalah untuk memperoleh informasi yang komperhensif dengan melihat langsung kondisi Desa Semayang, berdiskusi secara langsung dengan perangkat desa sebagai pioner dalam membangun desa serta membaca bebrapa dokumen desa. Adapun tujuan identifikasi lapangan, diantaranya mewujudkan program pemerintah membangun indonesia dari pinggiran dengan memperkuat desa menuju pembangunan yang berkadilan, melakukan bimbingan dan pembinaan pembangunan di desa dalam rangka mewujudkan desa yang maju, mandiri dan sejahtera dan menyusun dokumen dengan menghimpun data dukung sebagai referensi untuk mengimplementasikan, memonitoring dan mengevaluasi kebijakan.

Hasil dari identifikasi di lapangan melalui pengamatan langsung, wawancara dan study dokumentasi diketahui bahwa salah satu kebutuhan penting dan mendesak adalah perbaikan infrastruktur jalan dari sebungkuh menuju semayang sejauh 12km. Jalan tersebut merupakan akses utama warga desa untuk membawa hasil kebun, membawa warga yang sakit, membawa sembako dan untuk menunjang rutinitas warga. Oleh karena itu kondisi jalan yang baik dan bisa digunakan untuk mobilitas warga menjadi sebuah harapan bersama. Hasil identifikasi lapangan seperti yang dikemukakan Kepala Desa Semayang Herkulanus Julen, saat ini masyarakat desa semayang belum memiliki komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomis untuk di pasarkan selain dari hasil perkebunan kelapa sawit dan karet. Pengamatan di lapangan desa semayang masih memiliki potensi alam yang cukup baik hal ini dapat dilihat pada kiri dan kanan jalan menuju desa semayang, hutan masih ada dan hamparan sawah terbentang cukup luas. Potensi ini manakala dikelola dengan baik menjadi komoditas unggulan warga semayang yang dikenal masyarakat luas, konkritnya adalah beras sawah bisa dikemas dan dijual ke pasaran dengan ciri khas warga semayang.

Rencana tindak lanjut dari beragam permasalahan dan potensi yang ada perlu langkah strategis dengan merumuskan kembali permasalahan utama di desa semayang terkait infrastruktur dan memusyawarahkan bersama dengan seluruh stakeholder di desa untuk diusulkan dalam program prioritas Kecamatan Kembayan serta melakukan inovasi dengan mengembangkan kreatifitas warga salah satunya melalui penguatan dasa wisma dalam rangka menghasilkan komoditi unggulan yang bernilai ekonomis.