radarkalbar.com, SANGGAU- Sejumlah warga di Kota Sanggau mengeluhkan harga gas Elpiji (LPG) 3 kilogram, dijual pada beberapa toko dan kioa mencapai Rp 25 ribu per tabung.
Harga demikian, jelas memberatkan warga. Khususnya yang berekonomi lemah. Terlebih lagi disaat pandemi Covid-19 ini.
“Kalau di pangkalan ndak dapat, terpaksa saya beli di kios atau toko, tapi biasanya cuma Rp 22 ribu, sekarang harganya naik lagi jadi Rp 25 ribu,” bebee Erwin salah satu warga Kota Sanggau kepada wartawan, Minggu (16/8/2020).
Menurut Erwin, saat ini sulit mendapatkan gas di pangkalan, karena yang mengantri memang cukup ramai.
“Kadang aneh juga, gas baru datang kok langsung habis. Semoga jak mereka ndak main – main dengan stok yang ada, apalagi di jual ke tempat lain,” ujarnya.
Menanggapi kondisi ini, Ketua LSM Citra Hanura Sanggau, Zainuri menyampaikan penyebab mahalnya harga gas melon tersebut diduga karena stok sedikit. Sementara kebutuhan banyak sehingga terjadilah hukum pasar,
“Inilah yang kemungkinan memicu kenaikan harga, atau bisa jadi ada distributor baik ditingkat pangkalan maupun agen yang memanfaat kesempatan ini untuk menambah keuntungan menjual ke kios dengan harga tinggi,” ujarnya.
Zainuri mendesak pemerintah melalui pengawas LPG untuk melakukan pengawasan ketat dan tegas terhadap distributor baik ditingkat pangkalan maupun agen yang menyusahkan masyarakat dengan permainan harga gas LPG.
“Saya berharap Pemkab melalui instansi terkait melakukan sidak ke Pangkalan Gas untuk mencegah adanya spekulan yang mempermainkan rakyat dengan menaikankan harga seenaknya,” harapnya.
Baca juga
Pewarta : Abin.
Editor : Sery Tayan.