DESA TAE, DESA ADAT - DISPORAPAR

DESA TAE, DESA ADAT – DISPORAPAR


DISPORAPAR Sanggau – Batang Tarang. Salah satu program DISPORAPAR Sanggau adalah dengan melanjutkan dan mendukung penuh program-program Bupati Sanggau dari Program DESA Fokus menjadi Desa Wisata dan Desa Adat. KADIS PORAPAR Sanggau melakukan kunjungan kerja di Desa Tae Kecamatan Batang Tarang (30/3).

Dalam kunjungannya, KADIS Porapar F. Meron, Sos,M.Si  mengatakan bahwa Desa Tae layak menjadi Desa Adat.

“Kenapa kami katakan Desa Tae layak menjadi Desa Adat, ada beberapa hal yang penting diantaranya Budaya di Desa Tae ini masih sangat kental dan dipelihara turun termurun sampai saat ini dan yang membuat  kami bersemanagat adalah antusiasme masyarakat sangat tinggi.”tegasnya.

“mereka sangat pandai dalam hal pengelolaan sumber daya alam,  Orang Tae tahu bagaimana cara merawat hutan, melindungi sumber-sumber air, dan menjaga kesuburan tanah. Melalui pengetahuan lokal yang dianut turun-temurun, Orang Tae dapat hidup selaras dengan makhluk hidup lainnya”. tegas nya lagi.

Sebelumnya pada tanggal 29 Maret 2019, Gubernur Kalimantan Barat beserta Bupati Sanggau mengunjungi Desa Tae untuk membagikan sertifikat tanah sekaligus dilaksanakannya musyawarah adat besar Tiong kandang bertema “Munguk Nkanakn Keramat Puaka, Ngai Ontokng Tapo Tuah” yang bertujuan untuk memperjelas permasalahan status lahan adat yang selama ini dialami oleh masyarakat adat, yang membutuhkan kepastian hukum atas status hutan adat supaya masyarakat dapat dengan leluasa memanfaatkan dan mengelolanya.

Ketua Umum Mubes Tiong Kandang Melkianus Midi menyampaikan Desa Tae yang terdiri dari empat dusun yang meliputi delapan kampung, yakni Kampung Bangkan, Mak Ijing, Semangkar, Maet, Tae, Teradak, Peragong dan Padakng (29/3).

“Luas wilayah desa adalah 2.538,55 hektar, jumlah penduduk 1.616 jiwa ini di iringi dengan Dengan adanya hutan adat menjadikan Hutan kami terjaga keberagaman hayatinya dan didalamnya dapat dijaga oleh masyarakat setempat sehingga dapat mencegah terjadinya penebangan hutan secara ilegal dan perburuan satwa liar terima kasih Bupati Sanggau Paolus Hadi, S.IP, M.Si yang selama ini berjuang bersama kami untuk pelepasan hutan lindung menjadi hutan adat. mewakili masyarakat yang ada disini kami sangat bangga dan berterima kasih kepada Bapak Gubernur untuk pertama kalinya dalam sejarah baru ada seorang Gubernur yang mau datang ke kampung kami ini”.tegas melkianus.