// DISKOMINFO – SGU //

SANGGAU, dilaksanakan kegiatan penguatan data base pengerajin melalui aplikasi Dekranasda sekaligus kunjungan kerja bertempat di Griya Dekranasda Sanggau Jl.R.E.Martadinata No.45 Kelurahan.Tanjung.Sekayam Rabu, (13/11/2019) WIB.

Keragaman suku bangsa, adat istiadat, seni budaya, dan bahasa yang khas menjadikan Indonesia sebagai negara yang subur akan kreatifitas. Dinamika kreatifitas tersebut berkembang dan melahirkan beragam seni kriya atau kerajinan. Di tengah kebutuhan untuk mengembangkan tradisi dan warisan budaya itu, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menjadi pionir penggerak industri kerajinan.

“Dekranas merupakan wadah berhimpunnya penggiat industri kerajinan nasional. Dapat dikatakan sebagai salah satu pionir.

Sampai saat ini, Dekranas terus menjalankan perannya sebagai mitra pemerintah dalam membina dan mengembangkan tradisi dan warisan budaya. ” Termasuk membuat kerajinan yang semakin bermutu dan berdaya saing di seluruh wilayah nusantara,” katanya.

Sekretaris Dekranasda Provinsi Uray Abubakar mengatakan kunjungan ini adalah kunjungan yang pertama dalam pengurusan periode 2018 – 2024 bertujuan bersilahturahmi sekaligus mempresentasikan terkait program Dekranasda yaitu database untuk para perajin di Kalbar ini.

Kunjungan langsung kami di lapangan juga untuk  memantau perkembangan yang dihasilkan oleh para perajin selama ini di daerah. Kami menjembatani dalam masalah perkembangan pasar untuk para pengerajin dalam mempromosikan kerajinanya,  di tahun 2020 nanti akan ada pelatihan perkembangan interpreneur guna menghasilkan pengerajin yang lebih handal dan memahami keinginan pasar serta inovasi yang sudah berkembang di era melenial.

Dengan pesatnya teknologi yang sudah pesat,  teknologi informasi bisa dijadikan sarana untuk melakukan pemasaran sekaligus mempromosikan kerajinan, sesuai yang dipaparkan narasumber kami tadi, di harapkan segera di aplikasikan di setiap Dekranasda yang ada di setiap Kabupaten. Terget provinsi dalam rangka database, mudah – mudahan akan selesai pada tahun ini, kami bekerjasama dengan Kominfo provinsi untuk mengembangkan database tersebut,”Tegasnya.

Ibnu Marwan S.H.M.Si, Kepala dinas perindagkop dan UM Kab.Sanggau menyampaikan kendala yang terjadi di daerah khususnya Kab.Sanggau yaitu kurangnya penerus dari pengerajin yang semakin hari semakin berkurang, berakibat akan berkurangnya hasil kerajinan daerah, Contohnya saja kapal bandong yang di Sanggau hanya tinggal 1 orang pengerajinnya,”Tegasnya.

kemudian kami sudah berupaya untuk terus meningkatkan pelatihan tak hanya di daerah yang mudah dijangkau tetapi sudah masuk ke wilayah kecamatan hingga ke desa – desa.

Tentunya untuk menghasilkan kerajinan yang unik di setiap daerah. Pemasaran yang masih menjadi kendala yaitu akses internet karna tak semua daerah memiliki jaringan internet untuk mempromosikan produknya, tentunya menjadi tantangan kami kedepannya bagaimana untuk mempromosikan hasil kerajinan di daerah tak hanya bersaing di daerah sendiri namun bisa memperluas jaringan hingga ke luar daerah,” Ujarnya.