Bupati Sanggau Panen Perdana Jagung Hibrida di Dusun Dohik Empaning, Desa Binjai


//DISKOMINFO-SGU//
SANGGAU – Bupati Sanggau, Paolus Hadi, S.IP, M.Si didampingi Ketua TP-PKK Kabupaten Sanggau, Ny.Arita Apolina, S.Pd, M.Si melakukan panen perdana jagung hibrida di Dusun Dohik Empaning, Desa Binjai, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Senin (16/12/2019) sore. Jagung yang dipanen Bupati dua periode ini merupakan varietas hibrida yang ditanam Kelompok Tani Dohik Hua Desa Binjai di lahan seluas satu hektar.

Hadir dalam panen jagung perdana tersebut Dandim 1204/Sanggau, Letkol Inf. Gede Setiawan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan Kabupaten Sanggau, Ir.H.John Hendri, M.Si, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sanggau, Siron, M.Si, Kasatpol-PP Kabupaten Sanggau, Viktorianus.

Hadir pula Danramil Tayan Hulu, Peltu Lewi, Kapolsek Tayan Hulu, Ipda Dimas Yusuf Fadhillah Rahmanto, Kepala Desa Binjai, Heriyanto, Ketua BPD Desa Binjai Obedi Tua Sarumaha, Kepala Dusun Dohik Empaning, Plipus Patrio dan anggota Kelompok Tani Dohik Hua Desa Binjai.

Ditemui usai panen, Bupati Sanggau, Poalus Hadi meminta masyarakat khususnya kelompok tani yang sudah ada untuk tidak ragu menanam jagung hibrida.

“Saya lihat ini potensi, karena menurut pengalaman yang sudah ada di desa ini, jagung hibrida ini laku, bisa diecer, sementara ini ada yang beli. Kalau produksi besar kita sudah punya buyer yang siap membeli jagung ini,” kata PH sapaan akrab Bupati Sanggau.

Menurut PH, selama ini kebutuhan jagung hibrida di Kabupaten Sanggau masih didatangkan dari kabupaten lain.

“Kita di sini saja ndak mampu memenuhinya, masih kita beli jagung dari kabupaten lain. Ini harus jadi program bersama, berbagai pihak. Juga terimakasih kepada pihak TNI dan Polri yang juga ikut mendorong masyarakat kita agar bersemangat tanam jagung,” ujarnya.

Hanya memang, lanjut dikatakannya, kendala yang dialami kelompok tani saat ini pada pengolahan lahan, karena alat pertanian seperti traktor roda empat terbatas.

“Di Kecamatan Tayan Hulu hanya dua, itu yang digilir dan sekarang ada yang tidak dapat jatah pemakaian alat tersebut. Ini yang perlu menjadi perhatian dinas, supaya menjadi program berikutnya,” tegasnya.

Bupati, Paolus Hadi kemudian meminta dinas terkait untuk melakukan evaluasi terhadap pemanfaatan alat pertanian yang sudah dibagikan ke kecamatan-kecamatan.

“Karena pengalaman, alat yang ada belum maksimal dipakai. Nanti saya minta dievaluasi, kalau daerah yang memang belum memanfaatkan tarik, pak Kadis yang bisa mengevaluasi. Kalau untuk pembelian, kita harus cek lagi, karena pemerintah pusat juga bisa kita minta, yang penting perencanaan kita baik,” tutur PH.

Bupati menyampaikan, saat ini program replanting kelapa sawit sudah berjalan. Untuk itu, PH berharap dukungan perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit yang melaksanakan peremajaan kelapa sawit.

“Dan saya sudah meminta sebelum sawitnya besar bisa ditanam dengan jagung. Mudah-mudahan bisa, karena saya lihat ini potensi,” katanya.

Pada kesempatan itu, Bupati juga mengapresiasi pabrik kelapa sawit yang berada di Desa Binjai karena sudah ikut mendukung penanaman jagung.

“Saya ucapkan terimakasih kepada perusahaan yang ada di sekitar sini karena mereka dukung dengan memberikan solid maupun abu dari pabriknya. Ini harus berlanjut, dari pada jadi limbah yang tidak bermanfaat. Nanti mungkin diorganisir baik supaya ada mekanisme bagaimana pihak-pihak pabrik juga berpartisipasi kalau rakyat kita sudah sangat semangat membuka lahan,” tuturnya.

PH berharap, ke depan kalau lahannya sudah diolah, kelompok tani bisa menetap, tidak lagi berpikir untuk pindah-pindah.

“Karena di sini dicoba juga lahan tanpa bakar. Ayo kita kerja keras supaya ke depan orang tidak hanya mengandalkan membakar, tetapi melalui teknik yang ada, bisa merubah pola tanam masyarakat kita,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan Kabupaten Sanggau H.John Hendri mengatakan, untuk pengolahan lahan kering seperti yang dikelola Kelompok Tani Dohik Hua Desa Binjai ini, dibutuhkan traktor roda empat.

“Melalui program pemerintah pusat, kita memang mendapat bantuan alat ini. Mudah-mudahan ke depan bantuan ini masih ada. Dan kalau bisa, traktor, hand traktor harus kita programkan seperti yang pak Bupati sampaikan tadi,” ucapnya.

Selain mengusulkan bantuan alat pertanian melalui kementerian, diakui John Hendri, juga sudah menyampaikan kebutuhan alat pertanian ini kepada wakil rakyat daerah pemilihan Kalbar 2 di Senayan.

“Kita juga sudah sampaikan kepada perwakilan kita yang ada di DPR RI supaya ini diperjuangkan. Mudah-mudahan traktor roda 4 ini bisa dialokasikan untuk Sanggau,” katanya.

Ia juga menambahkan, selain alat pengolahan lahan, yang juga dibutuhkan kelompok tani adalah alat pasca panen.

“Yang paling penting adalah bagaimana kelompok tani kita ini mampu memperluas penanaman seperti ini. Karena kita butuh juga alat selain untuk pengolahan lahan, yaitu alat pasca panen yang disebutkan dengan alat pemipil jagung. Harus kita perhatikan juga, sehingga kelompok tani bisa cepat jual, cepat tanam lagi,” pungkasnya.

Kepala Desa Binjai, Heriyanto mengatakan, kendala yang dihadapi kelompok tani dan masyarakat saat ini adalah alat pengolahan lahan yang terbatas. Untuk itu, ia berharap Desa Binjai bisa mendapat bantuan alat pertanian tersebut.

“Kendala kami ada pada alat pengolahan lahan yang terbatas. Setidaknya satu desa, satu alat, sehingga jadwal pengolahan lahan, jadwal tanam tertata dengan baik. Sekarang ini kami tidak bisa mengolah lahan karena di Kecamatan Tayan Hulu hanya ada dua alat dan itu dipakai bergiliran,” katanya.

Pemerintah Desa Binjai, lanjut dikatakannya, siap membantu pemerintah untuk mengurangi pembukaan lahan dengan cara dibakar. Namun akan sulit dilaksanakan ketika alat pertanian tidak mendukung.

“Kalau desa lengkap alat, kita bisa mengurangi mengolah lahan dengan cara membakar. Karena ini sudah kami lakukan dan berhasil. Di Pasok, kami sudah tanam padi dan jagung di lahan yang diolah tanpa membakar. Ada berapa titik yang belum bisa kami olah karena terkendala alat. Dan total keselurahan ada empat hektar, setiap dusun ada,” ungkap Heriyanto.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pabrik kelapa sawit yang berada di Desa Binjai, yang ikut mendukung menyukseskan penanaman jagung.

“Pabrik kelapa sawit ini sudah membantu kami, untuk limbahnya kami manfaatkan,” kata Kades Binjai, Heriyanto.

Penulis : Alfian