Seminar Hasil Penelitian Terhadap Dampak Program Pembangunan Pertanian Kawasan Perbatasan

Seminar Hasil Penelitian Terhadap Dampak Program Pembangunan Pertanian Kawasan Perbatasan


Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pembangunan pertanian tanaman pangan di semua jenis lahan dan wilayah. Termasuk juga di kawasan perbatasan yang selama ini kurang tergarap dan sering terpinggirkan. Kementan dengan jeli melihat peluang bahwa kawasan perbatasan adalah wilayah yang sangat menarik untuk dikembangkan pertaniannya. Pemikirannya kawasan perbatasan adalah akses terdekat untuk produk kita bisa ekspor ke luar negeri. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki wilayah perbatasan yang cukup banyak antara lain, dengan Malaysia, Brunei, Filipina, Papua Nugini, Australia dan Timor Leste. Perbatasan itu sebenarnya surga baru bagi kehidupan bangsa ini. 

Di Kalimantan Barat sendiri sudah dilakukan penelitian terhadap pembangunan pertanian di kawasan perbatasan itu sendir. Seminar hasil penelitian terhadap dampak program pembangunan pertanian kawasan perbatasan yg dilakukan oleh peneliti dari Badan penelitian dan pengembangan Provinsi Kalbar (28/11)

Untuk Kabupaten Sanggau dilaksanakan di 3 desa yaitu desa tunggal bhakti, lubuk sabuk & nekan. Secara umum program pembangunan pertanian yg dilakukan oleh pemkab Sanggau berdampak terhadap peningkatan pendapatan petani. Yang menjadi narasumber pada seminar tersebut, diantara nya kepala balitbang Provinsi kalbar, sekretaris balitbang Provinsi kalbar, kabid tanaman pangan dinas pertanian Provinsi kalbar, dan dari fakultas pertanian untan. Hadir pula pada seminar tersebut, Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sambas, Kadis Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan Kabupaten Sanggau yang diwakili oleh sekretaris serta dari bappeda Provinsi kalbar.


DPP