Rembuk Stunting, Bupati Sanggau Berharap Agar Semua Pihak Terlibat Untuk Bersama-sama Menurunkan Angka Stunting

//DISKOMINFO-SGU//

SANGGAU – Bupati Sanggau, Paolus Hadi, S.IP, M.Si membuka kegiatan rembuk stunting Kabupaten Sanggau Tahun 2021 secara virtual melalu video conference (Vidcon). Dengan tema yang diusung “Bersinergi dalam penurunan terintegrasi”, kegiatan di pusatkan di Ruang Rapat Pimpinan Lantai II Kantor Bupati Sanggau, Kamis (12/8/2021).

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala SKPD Kabupaten Sanggau, Ketua TP PKK Kabupaten Sanggau, Ny. Arita Apolina, S.Pd, M.Si, Ketua GOW Kabupaten Sanggau, Ny. Yohana Kusbariah Ontot, Perbankan, Camat se-Kabupaten Sanggau, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Sanggau dan kepala Desa se-Kabupaten Sanggau.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Sanggau, Paolus Hadi menyampaikan bahwa Kabupaten Sanggau tetap terus untuk menurun angka stunting.

“Ini menjadi target besar dari kinerja Bupati dan Wakil Bupati di dalam RPJMDnya. Rembuk stunting ini adalah kegiatan wajib yang harus kita lakukan untuk memastikan langkah-langkah strategis yang kita dorong agar penurunan angka stunting di Kabupaten Sanggau ini turun dan kalau bisa kita percepat penurunan angka tersebut,” ujar PH sapaan akrab Bupati Sanggau.

Bupati Sanggau sampaikan bahwa hal tersebut bukan hanya kerja atau tugas pemerintah sendiri saja.

“Akan tetapi banyak pihak di luar unsur pemerintahan harus bertanggungjawab juga terhadap wilayah kerjanya. Saya sudah sampaikan di dalam rembuk stunting sebelumnya agar banyak pihak yang terlibat. Termasuk di dalamnya organisasi-organisasi yang ada, baik itu organisasi perempuan, anak-anak, kemasyarakatan, pemuda dan tentunya juga unsur-unsur dari tokoh-tokoh masyarakat adat, budaya dan juga agama,” jelasnya.

Lanjut dijelaskan Bupati, Paolus Hadi bahwa stunting itu identik dengan badan yang pendek, atau sangat pendek.

“Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut dengan stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Mulai dari dalam kandungan sampai dia disebut balita, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya,” Katanya.

Bupati, Paolus Hadi juga katakan bahwa Kabupaten Sanggau menjadi lokus untuk percepatan penurunan stunting.

“Karena kita sudah di atas provinsi yaitu 28 persen. Untuk tahun 2021 ini Kabupaten Sanggau harus turun angka stuntingnya, yakni menjadi 25 persen. Nah, untuk itulah perlu berembuk ini supaya semua pihak terlibat, bersama-sama untuk menurun angka stunting tersebut,” harapnya.

Penulis         : Alfian