Memasuki PHB, Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Sanggau Mulai Gelar Misa Minggu (5/7/2020)

Memasuki PHB, Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Sanggau Mulai Gelar Misa Minggu (5/7/2020)



TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU -Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau, Siron menyampaikan bahwa hari ini sudah dilaksanakan misa di Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Sanggau untuk pertama kali semenjak dari awal Covid-19 dan sekarang memasuki Pola Hidup Baru (PHB).

“Misa dipimpin langsung Bapak Uskup Mgr Yulius Mencuccini Cp. Ibadah berjalan lancar dengan protokol kesehatan, Kalau melihat dari administrasi dan praktek sudah memenuhi ketentuan surat Edaran Menteri Agama nomor 15 tahun 2020,” katanya, Minggu (5/7/2020).

“Kami juga sebagai gugus tugas ikut beribadah sekaligus memantau pelaksanaan tersebut,”tambahnya.

Sementara itu, Vikjen Keuskupan Sanggau, Pastor Richardus Riadi menambahkan bahwa untuk Gereja Katedral misa dalam era new normal atau PHB ini menampung 500 orang saja dari  biasanya menampung 2000 an orang.

Misa Online Minggu Ini 28 Juni, Jadwal Misa Online Surabaya, Keuskupan Bandung dan Katedral Jakarta

“Katedral Misa nya di Mega Tenda, kalau Paroki Bunut di Gereja Paroki. Paroki Bunut hanya muat 180 orang dari biasanya 700an orang,”ujar  Richardus Riadi.

Adapun protokol kesehatan selama misa di Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Sanggau yakni umat yang boleh ikut misa:Anak yang sudah komuni pertama/katekumen berusia 14 tahun ke atas sampai orang dewasa yang berusia 65 tahun dan sehat. 

Kemudian bagi umat yang sakit harap tetap ibadah di rumah dengan mengikuti live streaming misa.

Wajib memakai masker, wajib mencuci tangan dengan sabun di wastafel/semprot tangan dengan hand sanitizer.

“Kemudian tidak boleh bersalaman, harus jaga jarak minimal 1 meter. Tidak boleh berkerumunan, wajib diukur suhu tubuhnya dengan thermometer, jika suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat Celcius tidak diperkenankan mengikuti misa,”tuturnya.

Selain itu, Uang kolekte dapat dimasukan ke kotak kolekte yang telah disediakan sebelum misa. Saat maju komuni harus mengikuti garis berdiri yang telah ditentukan agar tetap jaga jarak.

“Kemudian menerima komuni dengan telapak tangan dan tidak boleh menggunakan mulut. Dan tidak ada tempat air Kudus, teks misa, perarakan masuk/pulang, perarakan kolekte, misdinar, koor, dan pemberkatan anak-anak,”ujarnya.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID