Inilah Rumah Adat Kabupaten Bengkayang, Ramin Bantang

Inilah Rumah Adat Kabupaten Bengkayang, Ramin Bantang



BENGKAYANG– Kabupaten Bengkayang resmi memiliki rumah betang baru. Rumah Betang yang dinamai Ramin Bantang ini diresmikan oleh Gubernur Kalbar, H.Sutarmidji, Minggu 7 Juli 2019, bersamaan dengan pembukaan Festival Budaya Dayak ke-1 Kalimantan Barat di Kabupaten Bengkayang

Ramin Bantang berlokasi di Jalan Raya Sanggau Ledo, Kelurahan Sebalo, Kecamatan Bengkayang, Kabupaten Bengkayang

Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) sekaligus ketua DPRD Bengkayang, Martinus Kajot mengatakan dengan adanya pembangunan Ramin Bantang, ini menjadi ikon budaya Kabupaten Bengkayang. 

Baca: Padupadankan Kaos Stripe dengan 5 Item Fashion yang Cocok, Tampilan Hijabers Jadi Lebih Modis!

Baca: Waspada Gelombang di Atas 2 Meter di Selat Karimata

“Saya mengajak juga secara khusus masyarakat Kabupaten Bengkayang, mari kita jaga, rawat dan kita pelihara Ramin Bantang ini agar tetap terawat dan terpelihara dengan baik, sehingga menarik minat pengunjung untuk berkunjung di tempat ini serta dapat menjadi destinasi wisata budaya di Kabupaten Bengkayang,” kata Kajot. 

Selain memiliki nilai adat dan budaya yang tinggi bagi masyarakat Dayak, ternyata di Ramin Bantang ini memiliki filosi tersendiri bagi Kabupaten Bengkayang.

Pertama, didepan tangga masuk terdapat dua patung burung enggang yang bertengger diatas dua tiang, dibuat dua enggang karena Kabupaten Bengkayang baru dipimpin oleh dua Bupati. 

Kemudia dibagian pante terdapat 20 tiang, diatas tiangnya ada 20 anak enggang bertengger, ini memiliki arti bahwa Kabupaten Bengkayang sudah berdiri 20 tahun. 

Di Ramin Bantang ini juga dibuat patung anjing dan patung manusia, ini memiliki sejarah bahwa nenek moyang masyarakat adat Dayak yang sering berburu. 

Martinus Kajot menyampaikan, atas nama Dewan Adat Dayak (DAD) dan atas nama masyarakat Kabupaten Bengkayang mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Gubernur Kalimantan Barat, pemerintah provinsi Kalimantan Barat dan pemerintah Kabupaten Bengkayang yang telah membantu dan mendukung penuh pembangunan Ramin Bantang yang menjadi kebanggaan masyarakat adat Dayak khususnya Kabupaten Bengkayang tersebut. 

 “Anggaran kita sangat minim, tapi saya tetap usahakan bagaimana Rumah Ramin Bantang ini jadi, saya tetap usahakan, karena ini waktunya sangat mendesak, seharusnya Ramin Bantang ini selesai dulu, ini masih ada sedikit yang belum selesai, saya mohon maaf ini belum 100 persen selesai,” Ujar Kajot.

 “Pasti ada orang lari-lari disini, pasti cat nya ada yang rusak, kita perlu perbaiki, dan juga saya selaku ketua DAD, saya berusaha bagaimana Bengkayang ini bangga terhadap rumah adat, saya akan membuat yang terbaik dari yang sudah ada, itu tujuan saya,” tambahnya.