Harisson: Kabupaten Sanggau Paling Sedikit Kirim Sampel Swab Perminggu, Terbanyak Kota Pontianak

Harisson: Kabupaten Sanggau Paling Sedikit Kirim Sampel Swab Perminggu, Terbanyak Kota Pontianak



TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 110 tahun 2020 bahwa Kabupaten kota diharapkan melakukan testing atau melaksanakan swab terhadap penduduk sebanyak 200 sampel perminggu yang wajib dikirim ke Diskes Provinsi Kalbar untuk di periksa.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson kembali mengumumkan data pengiriman 200 sampel swab kabupaten kota pada minggu kedua di bulan September .

Ia menjelaskan bahwa sampel swab ini harus dikirim ke Dinkes Kalbar untuk dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Untan .

Jadi pada minggu kedua September 2020 Kabupaten kota yang paling banyak mengirim sampel berdasarkan perangking ada 6 kabupaten kota yakni Kota Pontianak 558 sampel , Kabupaten Sintang 567 yang dilakukan menggunakan Unit Mobile PCR , Mempawah 390 sampel , Kubu Raya 312 sampel , Bengkayang 181 sampel , Kapuas Hulu 119 sampel.

Kirim Ratusan Sampel Swab Setiap Minggu, Bupati Atbah: Bentuk Kewaspadaan dan Kehati-hatian Kita

Sedangkan Kabupaten kota yang paling sedikit melaksanakan testing dan pengiriman swab ke Diskes Kalbar pada minggu kedua adalah Kabupaten Sanggau 4 sampel , Kayong Utara 23 sampel , Ketapang 54 sampel , Melawi 66 sampel , Sekadau 74 sampel , Sambas 83 sampel .

“Saya harapkan kabupaten kota untuk minggu ketiga dapat memenuhi kuota 200 sampel perminggu karena menurut standar WHO kita harus melakukan testing satu sampel swab per seribu penduduk perminggu,” tegasnya.

Ia mengatakan apabila melihat Kubu Raya mempunyai 607 ribu lebih penduduknya . Maka sebenarnya satu minggu wajib mengirim 607 sampel , begitu juga Kayong Utara harus 127 sampel sesuai jumlah penduduknya

Ia juga menyampaikan update zona resiko pada 14 September 2020 bahwa ada tiga kabupaten yang dinyatakan zona hijau yakni Sanggau, Sekadau dan Kayong Utara.

“Tapi zona hijau ini tidak masuk akal kalau dibandingkan jumlah sampel testing yang dikirim ke kita . Jadi zona hijau di tiga kabupaten ini semuanya karena tidak melakukan testing dan pemeriksaan terhadap penduduk di kabupaten masing-masing. Maka zona hijau diragukan di tiga daerah ini,” jelasnya.

Sedangkan daerah yang masuk pada zona oranye adalah kabupaten Mempawah , Singkawang, dan sisa daerah yang lain berada di zona kuning.

“Jadi untuk memastikan daerah berada di zona hijau ada 52 indikator yang dilihat oleh Satgas Nasional dan mereka selalu kirim data update setiap senin pagi . Salah satunya adalah yang lebih berperan menentukan zona adalah pertambahan kasus konfirmasi ,” jelasnya.

Dinas Kesehatan Sambas Akui Kirim Sampel Swab Setiap Minggu Ikuti Perintah Gubernur

Ia mengatakan terkait kategori zona resiko ini mempunyai kelemahan bahwa daerah yang tidak melakukan pemeriksaan terkesan tidak ada kasus konfirmasi padahal mereka tidak melakukan pemeriksaan.

“Ini kelemahan dari zona resiko maka Sanggau , Sekadau dan Kayong Utara yang berada pada Zona hijau karena tidak melakukan pemeriksaan dan hijaunya semu,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa Satgas di kabupaten kota lemah bahwasanya hanya permasalahan pengambilan sampel terhadap pasien saja tidak bisa memenuhi target 200 sampel .

“Tapi malah ada kabupaten yang mengirim sedikit sebenarnya Diskesnya malas melakukan testing , malas mengendalikan penyebaran virus Covid-19 , tidak bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Sanksi nanti dana bagi hasil akan ditahan sesuai pernyatakaan Gubernur Kalbar,” pungkasnya. (*)