Bupati Sanggau: Meski Sanggau Zero Covid-19, Kita Tetap Waspada

//DISKOMINSO-SGU//

SANGGAU – Bupati Sanggau, Paolus Hadi, S.IP, M.Si berbincang bersama Pemred Tribun Pontianak, di Media Center Pemerintah Kabupaten Sanggau, Rabu (26/8/2020).  Berbincang kali ini mengangkat tema “Tetap Waspada Meski Zero Covid-19”. Saat ini juga Kabupaten Sanggau memasuki zona hijau Covid-19.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sanggau, Paolus Hadi menjelaskan bahwa dalam pekan ini Kabupaten Sanggau dinyatakan masuk didalam zona hijau dengan zero kasus atau nol kasus Covid-19.

“Dalam kontek ini tentu kami tetap waspada. Kalau saya mau katakan zona hijau kebahagiaan mengatakan kita nol kasus, tapi tantangan karena untuk memastikan juga kalau kita masih ada yang terkonfirmasi idealnya harus mampu juga mengecek sampai ke tingkat yang lebih maksimal,” ucapnya.

Ia itu juga menjelaskan bahwa langkah yang sudah dilakukan selama ini yakni tetap mengacu dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Kalbar.

“Salah satu yang penting adalah kita harus rajin melakukan tracking untuk mencari apakah ada yang terkonfirmasi,” katanya.

Tapi, lanjut PH sapaan akrab Bupati Sanggau, yang utama adalah sosialiaasi, penyadaran bahwa Covid-19 ini bukan sesuatu yang hoaks atau sesuatu yang tidak ada.

“Tapi memang ada dan itu kita lakukan dalam sebuah konteks tim kebersamaan dari pemerintah daerah bersama instansi terkait dan pelibatan tentunya masyarakat,” tegasnya.

Kemudian, untuk itu juga tidak lepas dari anggaran yang kita gunakan sebagaimana yang sudah dilakukan mulai dari tingkat pusat sampai ke daerah kita diminta untuk menyediakan anggaran untuk melaksanakan ini.

“Sanggau sendiri sampai hari ini sudah mengeluarkan dua keputusan bupati untuk penggunaan anggaran BTT, sudah dua kali. Kita sudah menyediakan dan menggunakan anggaran, ini transparansi supaya masyarakat tahu sebesar Rp 29 Miliar rupiah,” ujarnya.

Dana inilah, lanjut PH, yang digunakan untuk sosialisasi, kemudian juga untuk tindakan langsung misalnya melakukan penyemprotan-penyemprotan, kemudian kerja tim sampai ketingkat kecamatan dan desa. Kemudian pembelian masker, Rapid test, Swab Pcr dan kita menangani pasien yang terkonfirmasi dan yang OTG diisolasikan, makan minumnya dan lainnya.

“Kalau Kabupaten Sanggau total anggaran yang disediakan Rp 93 miliar. Dan kita didukung, karena Kabupaten Sanggau kemarin dianggap bisa melakukan penurunan yang signifikan dengan strategi yang baik, kita juga mendapat dukungan Dana Insentif Daerah (DID) Rp 11 miliar dari pemerintah pusat sebagai reward kita bisa melakukan itu dan saya rencanakan anggaran ini disamping untuk melakukan pencegahan-pencegahan lagi dan nanti juga akan kita lakukan untuk pemeriksaan lebih lanjut masyarakat Sanggau, kita membelikan satu Mobile Pcr,” ujarnya.

Dan itu, lanjutnya, dibagi dibeberapa OPD misalnya Dinkes, Dinsosp3akb dan Disperindagkop untuk ekonomi. Disamping untuk kita melakukan untuk protokol kesehatannya maupun memperkuat pencegahannya tapi juga perkembangan ekonomi.

PH juga menjelaskan terkait dengan sekolah yakni pembelajaran tatap muka, ia sudah memerintahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjalankan, karena zona hijau secara besar itu diperbolehkan, tapi keputusan berikutnya adalah keputusan tim Covid-19 (Dalam hal ini Bupati sebagai leadernya).

“Saya sudah meminta mereka untuk melakukan penyebaran angket sebagaimana SKB Empat Menteri untuk survei atau melihat data lebih lanjut. Kesiapan sekolah itu yang pertama, untuk melaksanakan sekolah tatap muka; kedua, sekolah juga dengan fasilitas yang mereka punya, mampu tidak melaksanakan protokol kesehatan,” ujarnya.

“Lalu yang berikutnya tentu orang tua. Kita harus ada restu juga dari orang tua, ada pernyataan orang tua mereka setuju dan tidak setuju. Nah, ini sedang dihimpun sehingga nanti ketika mampu menganalisanya nanti kita akan melihat dan tidak semua sekolah. Kita akan cek termasuk kalau mereka sudah ready dari sisi protokol kesehatannya dan juga kesanggupan dan persetujuan orang tua, ya kita akan lakukan Swab kepada para guru dan murid,” tambahnya.

Jika ternyata setelah diswab di sekolah itu ada yang positif, maka jangan (Pembelajaran tatap muka). Jadi tidak akan semua keputusan serentak mengatakan sekolah (Tatap muka) dimulai, itu per sekolah atau zona di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Sanggau.

“Itu sudah kita persiapkan dan tadi saya dapat laporan dari Pak Kadis, hampir semua sudah mengembalikan (Angket) dan tinggal nanti dianalisa. Saya tidak mau sembarang, ini urusan anak-anak dan itu saya minta juga kesadaran orang-orang,” tuturnya.

Karena, lanjutnya, sekarang mereka belajar dengan daring dan itu sudah saya perintahkan. Walaupun tidak semua bisa, karena ada yang internet tidak ada. Terkait dengan Warkop dan rumah makan, PH juga menjelaskan bahwa saat ini ia sudah mengeluarkan surat edaran yang pertama seluruh pelayanan ekonomi masyarakat mereka harus patuh. Dan itu melalui tim kita selalu terus sosialisasikan dan patuh dalam konteks protokol kesehatan.

“Mereka menyediakan apa-apa yang dianjurkan, termasuk jarak dan seterusnya. Jam juga kita batasi, kalau Sanggau sampai pukul 22.00 WIB atau 23.00 WIB, itu paling lama. Dan ada yang bisa 24 jam, tapi intinya saat ini kita memang begitu instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 ini bagaimana juga penguatan ekonomi harus diutamakan disamping kita juga menjaga protokol kesehatan, kita harus melakukan sosialisasi terus,” ujarnya.

Nanti, lanjutnya, ada Perbup dan kita akan lakukan sampai ke penindakkan tapi yang diutamakan adalah sosialiaasi.

“Kalau di warung-warung di Sanggau tempat persinggahan, karena ini sudah dalam perencanaan kami akan melakukan salah satu tindakan kedepan adalah Swab di tempat. Karena itu kita dianjurkan harus mentracking dan saya konsisten untuk tracking, karena zona hijau untuk saya harus trackingnya banyak juga,” jelasnya.

Bupati, Paolus Hadi juga menambahkan bahwa Perbup itu sudah dalam proses pembahasan, karena Pergub sudah ada kemungkinan dalam pekan ini saya akan tandatangani Perbup.

“Saya lihat ini akan menjadi kekuatan untuk kita melakukan sosialisasi yang masif, Supaya orang tahu mereka harus pakai masker,” ujarnya.

PH juga menjelaskan bahwa karena diintruksikan untuk melaksanakan sosialisasi masif sebelum melakukan penegakan disiplin, kita harus memperbanyak sosialiaasi dengan melibatkan banyak pihak.

“Kemarin dalam rangka merayakan HUT RI Ke-75 kita melakukan gerakan setengah miliar masker, itu seluruh Indonesia. Setiap daerah diminta juga untuk mendorong itu, saya libatkan seluruh OPD, inikan konsep gotong royong dengan kemampuan yang kita punya. Pemerintah juga mengikutsertakan PKK, dengan organisasi wanita lainnya juga melakukan gerakan yang sama. Sampai hari ini kita lakukan gerakan itu,” tuturnya.

Ia juga katakan salut dengan kepedulian perusahan yang ada di Sanggau. Kendati mereka dalam kondisi terkena imbas dari Covid-19, tetapi mereka bisa berbagai dalam membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19.

“Sudah cukup banyak yang memberi bantuan, kita tidak mau menilai harga bantuannya tapi ketulusannya,” ujarnya.

PH juga mengaku senang bisa berbagi cerita soal Sanggau, terkait bagaimana kami coba menjaga warga Sanggau untuk bisa selalu sehat dan tidak terkena Covid-19.

“Saya mau katakan virus corona ini ada, jangan katakan hoaks soal virus ini. Yang berikutnya virus ini bisa kita kendalikan bukan berasal dari pemerintah saja, tapi dari pribadi-pribadi kita. Kalau kita menjaga diri kita bearti kita menjaga kita sendiri dan juga menjaga orang lain. Sehingga virus tidak akan tersebar kemana-mana. Dan kalau anda tidak peduli dengan kesehatan anda sendiri bearti anda mengorbankan orang lain,” pungkasnya.