Sanggau, 28 September 2025
Festival Lestari merupakan acara utama dari Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) yang diselenggarakan dua tahun sekali. Untuk edisi tahun 2026, Kabupaten Sanggau akan berkolaborasi dengan Kabupaten Sintang dan Kapuas Hulu sebagai tuan rumah bersama.
Kabupaten Sanggau Menyatakan Kesiapan Penuh Sebagai Tuan Rumah Festival Lestari 2026: Meluncurkan Paket Ekowisata.
Kesiapan ini ditekankan langsung oleh Bupati Sanggau, Drs. Yohanes Ontot, M.Si, dalam acara Penutupan Rangkaian Kegiatan Pra Festival Lestari sekaligus peluncuran paket ekowisata di Sanggau tepatnya di Taman Aronk Belopa.
Bupati Ontot menjelaskan bahwa Sanggau telah menjalankan serangkaian program intensif sebagai bagian dari persiapan besar ini.
“Malam ini kita berkumpul dalam acara penutupan Pra Festival Lestari sekaligus peluncuran paket ekowisata Kabupaten Sanggau. Kegiatan ini bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan puncak dari rangkaian persiapan,” ujarnya. Pada Minggu 28 September 2025 malam di Taman Aronk Belopa.
Adapun Persiapan yang telah rampung meliputi:
* Asesmen Lokasi Ekowisata (10-12 September).
* Pelatihan Ekowisata bagi Kaum Muda (25-26 September).
* Penguatan UMKM melalui pembuatan video promosi produk unggulan, sertifikasi halal, hingga pelatihan packaging.
Tiga Program Utama Festival Lestari ke-6
Festival Lestari 2026, menurut Bupati, akan menjadi wadah penting untuk mempertemukan berbagai pihak pemerintah, pelaku usaha, hingga komunitas demi merumuskan langkah nyata menuju Kabupaten yang Lestari dan Mandiri.
Festival ini rencananya akan menghadirkan tiga program utama:
* Partnership & Business Matching.
* Telusur-telusur (Eksplorasi Lapangan).
* Festival Lestari di Ruang Publik.
Masyarakat dan pengunjung akan disuguhi aneka pangan dan kuliner lokal, hortikultura unggulan, dan berbagai produk UMKM lokal berbasis alam.
Kekuatan Budaya, Alam, dan Gotong Royong
Sanggau juga akan menampilkan kekayaan budaya yang dimilikinya.
Program Telusur-telusur akan membawa peserta menjelajahi beberapa titik penting seperti Hutan Adat Desa Tae, Sungai Sekayam, Taman Sehati, serta atraksi budaya unik seperti Amot Nyeser.
Di akhir sambutannya, Bupati Yohanes Ontot mengajak semua pihak untuk bersatu mendukung persiapan, menegaskan,
“Mari kita tunjukkan bahwa Sanggau memiliki budaya yang kuat, alam yang kaya, dan masyarakat yang selalu menjunjung tinggi semangat Gotong Royong. Dengan kerja sama dan komitmen bersama, saya yakin Festival Lestari 2026 akan menjadi momentum dalam menunjukkan potensi-potensi yang ada.”ujarnya.
LTKL Apresiasi Kolaborasi Ekowisata Sanggau
Pada kesempatan yang sama, Chandra, perwakilan dari Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), menyampaikan apresiasi tinggi atas komitmen kolaboratif Sanggau.
Chandra memperkenalkan LTKL sebagai asosiasi yang dibentuk oleh pemerintah kabupaten untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Ia menekankan bahwa Sanggau, sebagai salah satu dari sembilan anggota LTKL, berperan penting dalam mengembangkan “resep transformasi ekonomi restoratif” yang berfokus pada keseimbangan ekologi, sosial, dan budaya.
Program pengembangan ekowisata Sanggau yang berlangsung selama sebulan melibatkan berbagai pihak, termasuk Disporapar Sanggau, tokoh adat, Pokdarwis, tim Desawisata-ID, Sabang Merah Berdompu, serta komunitas anak muda. Chandra secara khusus menyoroti tiga desa yang menjadi fokus program: Desa Tae, Desa Temiang Taba, dan Desa Mengkiang.
“Ekowisata bukan hanya tentang pariwisata, melainkan cara pandang baru terhadap pembangunan di mana ekonomi tumbuh tanpa mengorbankan lingkungan, dan masyarakat menjadi aktor utama,” ujar Chandra.
Ia berharap Festival Lestari 2026 akan menjadi panggung bagi Sanggau untuk menunjukkan inovasinya dalam mendorong ekonomi lestari dan menggaet berbagai kolaborasi.
Festival Lestari Tahun 2026 akan menjadi ajang bagi Sanggau untuk menegaskan posisinya sebagai kabupaten yang maju secara berkelanjutan. Keberhasilan acara ini, tutup Chandra, sangat bergantung pada dukungan seluruh pihak dalam merawat semangat gotong royong.
Dari Sanggau Untuk Indonesia ??