Polres Sanggau – Jajaran Polsek Mukok, Polres Sanggau, melakukan
verifikasi dan pengecekan dua titik hotspot yang terpantau melalui aplikasi
BRIN Hotspot RI di wilayah Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggau, pada Jumat
(19/9/2024) sore. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan kondisi lapangan
sesuai dengan data satelit yang masuk.

Dua titik yang terpantau berada di Desa Semuntai dan Desa Engkode.
Berdasarkan hasil pengecekan, api pada kedua lokasi sudah dalam keadaan padam.
Lahan yang terbakar diketahui merupakan area perkebunan masyarakat yang
dipergunakan untuk keperluan berladang padi dengan luas sekitar 1 hektare.

Kapolsek Mukok, AKP Sutono, menjelaskan bahwa pengecekan lapangan
dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut atas adanya pantauan hotspot yang masuk
melalui aplikasi resmi. Menurutnya, langkah ini penting untuk memastikan
validitas data serta mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan
(karhutla) lebih luas.

“Polsek Mukok segera menindaklanjuti setiap laporan titik panas dari
aplikasi BRIN Hotspot. Pengecekan ini bertujuan untuk memastikan kondisi di
lapangan serta melakukan pendataan agar tidak menimbulkan kebakaran yang lebih
besar,” ujar AKP Sutono, Sabtu (20/9) pagi.

Dalam pengecekan tersebut, Polsek Mukok menurunkan personel gabungan, di
antaranya Kanit Provos, Kanit Sabhara, Bhabinkamtibmas Desa Semuntai,
Bhabinkamtibmas Desa Engkode, serta KA SPK I Polsek Mukok. Mereka melakukan
pendataan, berkoordinasi dengan perangkat desa, hingga mengumpulkan keterangan
warga setempat.


AKP Sutono menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan pengawasan
terhadap wilayah rawan kebakaran, terutama di musim kemarau. Ia juga
mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam melakukan pembukaan lahan
dengan cara membakar, karena dapat menimbulkan dampak serius bagi lingkungan
dan kesehatan.

“Polri bersama pemerintah desa dan masyarakat harus bersinergi dalam
mencegah karhutla. Edukasi kepada warga terus kami lakukan agar pembukaan lahan
tidak lagi dilakukan dengan cara yang berisiko,” tegasnya.

Dari hasil verifikasi, lahan yang terbakar digunakan masyarakat untuk
keperluan berladang padi secara gotong royong. Meskipun api sudah padam, aparat
tetap memberikan imbauan kepada warga untuk tidak mengulangi cara tersebut dan
mencari metode yang lebih ramah lingkungan.

Situasi di sekitar lokasi pengecekan terpantau aman dan kondusif. Polsek
Mukok memastikan setiap informasi titik hotspot akan terus dipantau secara
berkala melalui aplikasi resmi agar langkah pencegahan bisa segera dilakukan.

Upaya cepat tanggap ini
diharapkan dapat meminimalisasi potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan
yang lebih luas di wilayah Kabupaten Sanggau. Kolaborasi antara aparat
keamanan, perangkat desa, dan masyarakat dinilai menjadi kunci utama dalam
menjaga keselamatan lingkungan. (Dny Ard / Hms Res Sgu)


Share.
Exit mobile version