Penjelasan :

Beredar sebuah unggahan artikel media sosial Facebook yang mengeklaim Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut orang yang meragukan ijazah mantan Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sebagai kaum radikal. Dalam artikel tersebut diklaim diterbitkan oleh media Tempo pada 29 April 2025.

 

Faktanya, klaim tersebut tidak   benar. Dilansir dari kompas.com, setelah ditelusuri di laman media Tempo tidak ditemukan artikel soal Dedi Mulyadi menyebut orang yang meragukan ijazah Jokowi sebagai kaum radikal.  Konten yang beredar memanipulasi artikel di laman tempo.co yang berjudul “Dedi Mulyadi Akan Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Terima Bansos”. Artikel aslinya memuat pernyataan Dedi soal rencana kebijakan agar vasektomi atau KB pria menjadi syarat masyarakat prasejahtera di Jawa Barat mendapat bantuan sosial (bansos). Dedi juga mengusulkan, warga yang  bersedia vasektomi akan diberi insentif Rp500 ribu. Menurut Dedi, kebijakan  itu  bertujuan  agar  angka kelahiran bisa diatur sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan.

 

Link Counter:

-bansos-1284804

Share.
Exit mobile version