BPBD – SANGGAU, Hujan yang turun terus menerus belakangan ini mengakibatkan tanah longsor. Banyak laporan yang masuk ke sentra pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau. Kali ini terjadi tanah longsor atau pergeseran tanah ditepi Sungai yang berdekatan dengan jembatan desa, yakni di dusun Semerangkai, Desa Semerangkai Kecamatan Kapuas, Sanggau belum lama ini.
Menurut kesaksian warga, hujan turun menjelang petang sekira pukul 18.00 WIB dan mengkibatkan tanah longsor dan berdampak pada jembatan yang menjadi miring sebelah sehingga kelayakan jembatan menjadi kurang baik untuk dilalui.
“Ini jembatan menjadi miring karena terjadinya pergeseran tanah/longsor dan barau jembatan juga rusak,” terang Achmad Syapri, ketua Rt. 001 kepada petugas BPBD Sanggau saat meninjau lokasi, Minggu (26/02/2023).
Sementara itu, Kepala BPBD Sanggau melalui Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, H Sulaiman S. A. P saat meninjau pergeseran tanah itu mengatakan perlunya kehati hatian warga saat melintas melewati jembatan tersebut karena kondisinya sudah terlihat miring akibat barau yang rusak.
“Warga harus hati hati melintasi jembatan ini. Kita maunya tak ada lagi kejadian serupa. Namun karena sebab alam, ya mau gimana lagi. Yang penting warga selamat. Kita akan teruskan ke dinas terkait untuk bisa ditindak lanjuti,” tegasnya.
Selain itu, Kabid RR juga berharap jembatan vital yang menjadi akses penghubung menuju permukiman bisa segera dapat diperbaiki, semisal melakukan gotong royong antar warga.
“Perlu diberikan rambu peringatan di jembatan itu dan bisa dilakukan gotong royong warga untuk mengatasi sementara waktu sehingga jembatan bisa berfungsi kembali,” tukasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Semerangkai mengungkapkan, ada 6 jembatan yang mengalami kerusakan ringan. Namun, dibeberkannya, kerusakan jembatan termasuk jalan di desa Semerangkai sudah pernah ditangani dan diakomodir oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air.
“Kami ucapkan terimakasih kepada dinas terkait yang telah banyak membantu kami, baik BPBD maupun Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air. Serta kepada masyarakat desa yang mau turut bergotong royong,” (DN)