//Diskominfo Sanggau//
SANGGAU, Bupati Sanggau, Paolus Hadi, S.IP., M.Si, menghadiri sekaligus menutup Ritual Adat Natokng Penanaman Pante’ek Pedagi sub suku dayak taba ujukng Desa Melobok, Kecamatan Meliau, Minggu (26/02/2023).
Ritual adat Notokng merupakan ritual adat tertinggi di sub suku Dayak Taba yang sudah dilaksanakan selama 5 hari, yang sebelumnya dibuka oleh Wakil Bupati pada tanggal 22 Februari.
Paolus Hadi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Desa Melobok yang sudah mengundang dalam ritual adat ini, dan dapat menyaksikan secara angsung ritual adat Natokng.
“Tidak terasa sudah 2 tahun kita tidak boleh melaksanakan kegiatan, dan akhirnya hari ini kita berjumpa lagi. Saya hanya sering mendengar bahasa Pantak, pedagi, pontok, ini merupakan tradisi peninggalan orang tua kita,” ujarnya.
Beliau mengatakan bahwa ritual seperti ini jika di kaitkan dengan agama akan sulit dilaksanakan, tetapi di dalam Katolik dijelaskan bahwa Iman dan Budaya itu berkaitan, maka dari itu jangan diributkan, kita laksanakan saja tradisi peninggalan leluhur kita dan harus kita hargai.
“Kita sebagaia orang dayak harus hormat kepada leluhur. Ini PR untuk dikbud untuk mencari sejarah dari pante’ek ini, sehingga kami dari pemerintah yang harus menjaganya,” tegasnya.
“Apa yang kita saksikan tadi, ritual-ritual adat yang sudah kita laksanakan, itu semua harus kita hargai, saya tegaskan kepada anak-anak generasi muda, apapun yang sudah berbau adat, itu nilainya besar, kalian harus ingat, kalian harus melestarikan peninggalan leluhur kita,” sambungnya.
Menutup sambutannya, beliau minta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk menelusuri sejarah Pante’ek ini, telusuri asal muasalnya sehingga ini bisa dijadikan cagar budaya dan bisa di kelola.
“Pesan saya kepada dinas terkait, ini bisa kita ekspose, ritual ini bisa kita agendakan, bisa kita kunjungi, dan ada dananya, kalian harus masuk kan ke cagar budaya, sehingga bisa di tata dengan baik,” tutupnya.