Stok Cadangan Beras Pemda Sanggau Saat Ini Sebanyak 115 Ton – DKPTPHP

Stok Cadangan Beras Pemda Sanggau Saat Ini Sebanyak 115 Ton – DKPTPHP


DKPTPHP – Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (DKPTPHP) Kabupaten Sanggau, Kubin menyampaikan bahwa stok cadangan beras Pemda Sanggau saat ini sebanyak 115 ton.

“Penggunaan melihat situasi, misalnya ada kejadian bencana alam banjir atau kebakaran rumah. Dalam penyalurannya terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam,”katanya, Minggu 18 September 2022.
“Dalam pemahaman kami, cadangan beras pemerintah daerah (CBPD) ini adalah dalam rangka akses masyarakat terhadap bahan pangan. Misalnya tadi kalau ada bencana alam,”tambahnya.
Selain itu, Kubin juga menjelaskan, berdasarkan informasi dari Bulog Sanggau pada saat rapat terkait inflasi inflasi daerah beberapa waktu lalu, mereka menyampaikan sekitar 400 beras ton beras akan didistribusikan ke gudang Bulog pada Oktober 2022 ini.
“Sementara sampai September ini, ada 200 ton di gudang mereka. Artinya kalau tidak terpakai, maka September dan Oktober, mereka punya stok 600 ton beras,”jelasnya.
Kubin menegaskan, Pemkab Sanggau sangat komitmen dalam menyediakan stok beras untuk akses pangan daerah bagi masyarakat. Khusus untuk Kabupaten Sanggau, disarankan untuk menyediakan 180 ton stok pangan beras pertahun.
“Itu kalau kami hitung dari jumlah penduduk saat ini, cukup untuk satu hari lebih,”ujarnya.
Dikatakannya, stok cadangan beras Pemda Sanggau ini disimpan di gudang Bulog, lantaran pihaknya menggunakan sistem beli beras dan sewa gudang.
“Sistemnya kita sudah buat MoU dan sudah berjalan 5 tahun terakhir. Dan Bulog menjamin bahwa beras yang terbaik, ketika Pemda memerlukan,”jelasnya.
Kubin menambahkan, sistem beli dan sewa gudang ini sangat menjamin bagi Pemda Sanggau, terutama terkait dengan pengelolaan gudang.
“Karena kita tidak tahu kapan kita menggunakannya. Setelah bencana baru kita salurkan. Contoh, dari Januari 2022 sampai sekarang masih ada stok 115 ton dari 180 ton cadangan beras. Artinya kita tidak bisa memperkirakan apakah setahun ini habis 180 ton,”ujarnya.