Pertanian Kalbar perlu kolaborasi untuk mendongkrak ekspor

Pertanian Kalbar perlu kolaborasi untuk mendongkrak ekspor



Pontianak (ANTARA) – Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Doni Saiful Bahri mengatakan untuk mendongkrak ekspor sektor pertanian di Kalbar perlu kolaborasi dari semua pihak.

“Kolaborasi sangat penting sehingga ekspor pertanian yang saat ini sudah cukup baik terus dimaksimalkan,” ujarnya di Pontianak, Senin.

Baca juga: Dinas TPH Kalbar buat skema tingkatkan nilai ekspor pertanian

Baca juga: Kalimantan Barat perkuat kemitraan petani dan pelaku usaha untuk ekspor

Ia menjelaskan bahwa langkah kolaborasi dan sinergi berupa pengajuan tunggal, inspeksi tunggal dan profil tunggal diharapkan dapat segera diintegrasikan.

Sehingga dapat menjadikan kualitas produk pertanian dan perikanan meningkat dan dipercaya dengan hasil akhir berupa daya saing produk kita di pasar ekspor.

“Upaya itu juga tentu merupakan langkah konkrit arahan Presiden Jokowi dalam mendongkrak ekspor khususnya komoditas pertanian,” kata dia.

Baca juga: Distan TPH Kalbar maksimalkan potensi ekspor pertanian untuk kesejahteraan petani

Baca juga: Pemprov Kalbar fokus pengembangan komoditi unggulan ekspor

Ia menambahkan bahwa untuk menajamkan strategi peningkatan ekspor adalah dengan membuka akses pertukaran data dan atau informasi kepabeanan.

Saat ini dalam dokumen surat kesehatan tumbuhan atau phytosanitary certificate, PC yang dikeluarkan Badan Karantina Pertanian untuk komoditas pertanian yang akan diekspor belum ada kewajiban bagi pengguna jasa untuk memasukkan nilai ekonomis komoditas ekspor, sementara hal ini ada pada dokumen ekspor Ditjen Bea Cukai.

“Nilai pemberitahuan ekspor barang atau PEB sangat penting dalam landasan pengambilan kebijakan pengembangan ekspor komoditas pertanian. Data ini akan kami gunakan untuk memberikan rekomendasi baik bagi pusat dan daerah untuk pengembangan wilayah potensi ekspor. Data ini akan kami gunakan aplikasi peta potensi ekspor komoditas pertanian yaitu i-MACE,” jelas dia.

Baca juga: Mentan minta Kalimantan Barat ikut bagian jadi pemasok ketahanan pangan nasional

Baca juga: Menteri Pertanian dorong Kalbar jadikan sarang walet komoditas ekspor unggulan

Selain akses pertukaran data tersebut, diperlukan pemanfaatan bersama sarana dan prasarana pemeriksaan di tempat pemasukan dan pengeluaran baik bandar udara, pelabuhan dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

“Diperlukan pula penguatan pemeriksaan secara terintegritas melalui Indonesia Single Risk Management (ISRM). Dengan kerjasama kepabeanan ini, peningkatan target ekspor khususnya di bidang pertanian akan dapat tercapai,” jelas dia.

Sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, nilai ekspor Kalbar termasuk di dalamnya produk pertanian secara umum pada Maret sebesar 208,20 juta dolar AS.

Baca juga: Saat jengkol masuk deretan ekspor pertanian ke Jepang

Baca juga: Kadin dorong Pemerintah Kabupaten Sambas bentuk Karantina pertanian di PLBN Aruk